Buntut Dugaan Pengumpulan Fee Proyek, La Haruna dan Istri Didesak Mundur dari Jabatan

Mantan PJ Bupati Buton yang tengah menjabat sebagai Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), La Haruna--istimewa
BACA JUGA:Kejari Buton Respon Skandal Uang Proyek Seret Nama Eks PJ Bupati La Haruna
Sejumlah kontraktor yang mengaku telah menyetorkan uang ke Yongki dan Langkaaba dijaminkan akan diberi pekerjaan (proyek). Yongki telah mengaku bahwa apa yang dilakukannya atas perintah langsung oleh La Haruna selaku PJ Bupati Buton.
Uang yang terkumpul dari kurang lebih 20 orang kontraktor itu berjumlah Rp 2 milyar lebih. Berdasarkan pengakuan Yongki, uang tersebut sebagian mengalir ke NA yang merupakan legislator partai Hanura.
"Itu diarahkan oleh oknum PJ Bupati dan sebagian diserahkan kepada oknum NA. Dapat dibuktikan oleh beberapa saksi-saksi secara lisan maupun bukti lainnya oleh Yongki dan Langkaaba," beber LM Irmansyah selaku pelapor.
Irmansyah mengaku telah bertemu langsung dengan Yongki dan Langkaaba. Keduanya pun siap memberikan kesaksian dan bukti-bukti jika dibutuhkan penyidik Kejari Buton untuk membongkar perkara tersebut.
BACA JUGA:Bantu Oknum TNI Pukul Polisi, Remaja 17 Tahun Dimasukan Penjara 8 Bulan
Ia juga menyinggung pernyataan Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Buton, Nobertus Dhendy Restu Prayoga yang siap memproses perkara tersebut jika ada laporan masyarakat yang masuk di Kejari Buton.
"Kami berharap Kejari Buton benar-benar menangani dan mengatensi perkara ini, memanggil saksi-saksi terkhusus sodara Yongki dan Langkaaba yang saat ini kami rasa nama baiknya tercoreng karena persoalan ini," bebernya.
Kepada semua korban yang merasa telah melakukan penyetoran uang, Irmansyah mengimbau agar kooperatif dan mau bekerjasama untuk mengungkap kasus tersebut.
Sementara itu, La Haruna yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat dikonfirmasi langsung membantah memerintahkan Yongki dan Langkaaba untuk mengumpulkan fee proyek.
"Yang disampaikan Yongki dan Langkaaba itu tidak benar. Saya sudah tanya Yongki lewat whatsapp, dia akui kalau tidak pernah diperintahkan. Jadi, itu inisiatif mereka," singkat La Haruna. (Hariman)
Sumber: