Praktik 3 Tahun, Polresta Kendari Bongkar Aborsi Ilegal, Enam Pelaku Ditangkap dan 10 Janin Diamankan

Praktik Aborsi Ilegal di Kendari dibongkar polisi--helosehat
sultra.disway.id - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari berhasil membongkar praktik aborsi ilegal yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Dalam pengungkapan kasus ini, polisi mengamankan enam orang pelaku yang terlibat, termasuk dua mahasiswa.
Pengungkapan kasus tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Kendari Kombes Pol Edwin Louis Sengka dalam konferensi pers di Mapolresta Kendari, Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua, Kamis (25/9/2025).
BACA JUGA:Tok! Eks Sekda Kendari Nahwa Umar Divonis 1,2 Tahun Penjara dan Ganti Uang Negara Rp300 Juta
Enam pelaku yang diamankan adalah MA (25), N (26), J (25), SE (22), AS (37), dan S (38). Dari hasil penggerebekan, polisi menemukan 10 janin yang menjadi barang bukti.
“Bisnis haram ini dijalankan para pelaku selama tiga tahun. Barang bukti yang berhasil kami amankan adalah 10 janin,” tegas Kombes Pol Edwin.
Edwin mengungkapkan sebagian pelaku tidak memiliki latar belakang medis. Mereka hanya belajar cara aborsi secara otodidak melalui konten daring.
Pelaku berinisial S (38) diduga menjadi otak bisnis tersebut. Ia menerima pasien secara terselubung melalui jaringan mulut ke mulut. Saat menerima pasien, S memastikan rumahnya kosong agar tidak diketahui istrinya.
“Dari hasil pemeriksaan, S bukan tenaga medis, hanya belajar dari media sosial. Saat ini kami temukan 10 janin di sekitar rumah pelaku,” jelas Edwin.
BACA JUGA:Usai Diperiksa Anggota DPRD Wakatobi La Ode Litao Langsung Dijebloskan ke Tahanan
Dalam praktiknya, para pelaku menggunakan obat-obatan jenis prostecid misoprostol yang dipesan dari pasar daring, didatangkan dari Sukabumi, Jawa Barat.
Dari bisnis ilegal ini, para pelaku meraup keuntungan sekitar Rp 1,5 juta per strip obat.
Kasus ini terungkap setelah polisi menangkap sepasang kekasih, NU (25) dan RU, di salah satu rumah sakit di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Jumat (19/9/2025).
NU datang ke rumah sakit dengan kondisi prematur pada usia kandungan enam bulan. Bayinya sempat lahir hidup, namun hanya bertahan 10 menit sebelum meninggal dunia. NU pun mengalami pendarahan hebat.
Sumber: