BACA JUGA:Apple Luncurkan MacBook Pro 14 Inci Chip M5, Ini Teknologi Canggih yang Ada di Dalamnya
“Saya sudah dipanggil polisi untuk memberikan keterangan. Kami tidak menutupi apa pun,” kata Nyuheri.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan penelusuran internal, tidak ada siswa yang melihat langsung kejadian itu, meski para siswa sempat bercanda sebelum pelajaran dimulai.
“Saya dapat laporan dari orang tua bahwa anaknya jatuh dan tak bisa berdiri. Setelah kami periksa, ternyata anak-anak sedang bermain. Jadi kami pastikan ini murni kecelakaan, bukan bullying,” jelas Nyuheri menepis tudingan perundungan.
Atas kejadian itu, keluarga korban telah melapor ke Polres Konawe untuk mencari keadilan.
“Istri saya yang buat laporan ke polisi kemarin,” ujar Sugiarto.
BACA JUGA:Wuling Aishang A100C, Mobil Listrik dengan Desain Stylish dan Harga Terjangkau
Ia berharap, pihak berwenang dapat mengusut tuntas siapa pelaku yang menarik kursi anaknya hingga menyebabkan cedera berat.
“Katanya CCTV rusak, jadi tidak terekam siapa yang menarik. Tapi kami tetap ingin pelaku terungkap,” tambahnya.
Dari pemeriksaan awal, AMZ mengalami cedera di tulang ekor akibat benturan keras. Kondisi ini berisiko tinggi menyebabkan lumpuh jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Selain luka fisik, korban juga diduga mengalami trauma psikologis akibat kejadian tersebut.