Pemprov Sultra Bakal Sulap Desa Wisata Jadi Surga Alam dan Budaya, Ini Daftarnya

Keindahan Pulau Labengke di Sultra--bookingtogo
sultra.disway.id - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah bergerak cepat dalam mengembangkan desa-desa wisata unggulan berbasis budaya lokal dan petualangan alam.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Pemprov Sultra dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bumi Anoa sekaligus mengangkat potensi ekonomi daerah.
Sekretaris Daerah Sultra, Asrun Lio, menyampaikan bahwa pengembangan desa wisata bukan hanya soal estetika tempat, tapi menyentuh nilai sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan.
Ini penting karena sektor pariwisata kini juga dilihat sebagai pencipta lapangan kerja dan penggerak ekonomi desa.
BACA JUGA:Kapten dan ABK KM Alif Berkah 01 yang Kandas di Pulau Bokori Diperiksa: Dalami Dugaan Human Error
“Desa wisata bukan hanya tujuan wisata. Tapi juga cara untuk menghidupkan ekonomi lokal lewat budaya dan keaslian alam,” ujar Asrun di Kendari, Kamis (12/6/2025).
325 Potensi Desa Wisata Siap Digarap
Dari data terbaru, terdapat 325 desa wisata potensial tersebar di seluruh Sultra. Masing-masing memiliki karakteristik unik, seperti:
- Kebudayaan lokal dan adat istiadat
- Wisata alam: air terjun, gua, hingga pulau eksotis
- Pertanian dan ekowisata yang menyatu dengan kehidupan masyarakat
Desa-desa seperti Liya Togo (Wakatobi), Sumbersari, Limbo Wolio, hingga Labengki bahkan telah menoreh prestasi dalam ajang nasional Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
2025, Target Besar: Lebih Banyak Desa Masuk Nominasi ADWI
Untuk tahun 2025, Dinas Pariwisata Sultra telah mempersiapkan sejumlah desa yang siap bersaing di tingkat nasional:
- Desa Timbala (Bombana)
- Desa Sani-sani (Kolaka)
- Desa Wasuemba (Buton)
Fokus tahun ini adalah pengembangan wisata berbasis petualangan alam dan budaya otentik, sesuatu yang menjadi nilai jual eksklusif Sultra dibandingkan destinasi lain di Pulau Jawa.
BACA JUGA:Simak Baik-Baik dan Jangan Salah Akses! Ini Link Resmi Cek Penerima PIP Juni 2025 dari Pemerintah
Dukungan Penuh: Regulasi hingga Sertifikasi Pemandu
Pemprov juga tidak tinggal diam. Dukungan diberikan dalam bentuk:
- Peraturan dan regulasi khusus untuk desa wisata
- Lembaga pengelola pariwisata lokal
- Pelatihan dan sertifikasi untuk pemandu wisata
“Semakin banyak desa wisata, semakin banyak pengunjung datang. Ini artinya ekonomi desa ikut tumbuh,” tambah Asrun.
Sultra Siap Saingi Bali? Ini Kata Kadispar
Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili, menyebut bahwa letak geografis Sultra di kepulauan justru menjadi kekuatan utama.
Sumber: