Kapten dan ABK KM Alif Berkah 01 yang Kandas di Pulau Bokori Diperiksa: Dalami Dugaan Human Error

Suasana saat penumpang KM Alif Berkah dievakuasi--ist
sultra.disway.id - Sebuah insiden pelayaran kembali menghebohkan perairan Sulawesi Tenggara. Kapal Motor (KM) Alif Berkah 01 dilaporkan kandas di sekitar perairan dangkal Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, Senin (9/6/2025) malam.
Kapal tersebut diketahui membawa sebanyak 346 penumpang dan 6 orang anak buah kapal (ABK).
Beruntung, berkat aksi cepat Tim SAR Basarnas Kendari, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.
Namun, insiden ini memunculkan berbagai pertanyaan soal keamanan dan kelayakan operasional kapal rakyat yang kerap jadi andalan masyarakat, terutama saat momen arus balik seperti usai Idul Adha.
BACA JUGA:KM Alif Berkah Kandas di Perairan Pulau Bokori Konawe, Begini Kondisi 352 Penumpangnya
Kapten dan ABK Diperiksa KUPP Lapuko
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Lapuko bersama KSOP Kendari langsung memeriksa kapten dan enam ABK KM Alif Berkah 01. Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kandasnya kapal.
“Kami sudah mulai berita acara pemeriksaan awal. Dugaan sementara, kapal keluar dari jalur semestinya saat masuk perairan Kendari,” ujar Kepala KUPP Kelas III Lapuko, Nurbaya, Rabu (11/6/2025).
Menurut Nurbaya, penyebab utama yang diduga membuat kapal kandas adalah faktor human error—kesalahan manusia dalam navigasi—yang diperparah dengan kondisi cuaca buruk. Cuaca ekstrem memang sering kali menjadi tantangan besar bagi pelayaran lokal, terutama bagi kapal rakyat yang minim teknologi canggih navigasi.
Lebih memprihatinkan lagi, kapal diduga over kapasitas. Para penumpang, mayoritas mahasiswa dari Langara yang hendak kembali ke Kendari, naik tanpa melalui pelabuhan resmi.
“Itu kapal rakyat. Penumpang sangat banyak dan naik dari luar pagar kantor pelayaran, jadi tidak melewati pelabuhan resmi,” jelas Nurbaya.
BACA JUGA:4 Ruas Jalan Rusak di Kendari, Konawe Selatan dan Buton Utara Segera Diperbaiki, Ini Daftarnya
Meski tak ada korban jiwa, pihak KUPP menegaskan akan menjatuhkan sanksi tegas kepada kapten dan kru kapal sebagai upaya pencegahan insiden serupa di masa depan.
Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin, membenarkan bahwa pihaknya mengevakuasi 352 orang—yang terdiri dari penumpang dan kru—pada Senin malam.
Kapal kandas dilaporkan terjadi sekitar pukul 18.32 WITA. Proses evakuasi berlangsung dramatis, namun lancar berkat kerja cepat tim SAR.
Sumber: