Usai Cekcok dengan Istri, Pria Muda di Konawe Ditemukan Tewas Tergantung, Begini Kondisi Jenazahnya

Usai Cekcok dengan Istri, Pria Muda di Konawe Ditemukan Tewas Tergantung, Begini Kondisi Jenazahnya

Ilustrasi mayat--istimewa

sultra.disway.id – Warga Desa Paku, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria muda berinisial JP (32 tahun) yang tewas gantung diri di kebun milik warga, pada Rabu malam, 11 Juni 2025, sekitar pukul 22.00 WITA.

Korban ditemukan dalam posisi tergantung di pohon, dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Kejadian ini menambah daftar kasus bunuh diri yang mengejutkan masyarakat Sulawesi Tenggara tahun ini.

Kapolsek Bondoala, Iptu Heder Payapo, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan bahwa sebelum ditemukan tewas, korban sempat terlibat cekcok atau pertengkaran hebat dengan istrinya, Yunita (39 tahun).

BACA JUGA:Ada Tambahan Bansos Rp400 dari Kemensos! Catat Jadwal dan Syaratnya Supaya Tak Ketinggalan!

“Korban sempat berselisih paham dengan sang istri, lalu keluar rumah dengan membawa seutas tali nilon,” ujar Heder dalam keterangannya, Kamis (12/6).

Korban sempat ditanya oleh keluarganya saat hendak pergi dari rumah, namun tak ada yang mencurigai niat korban.

Setelah tidak kembali hingga keesokan harinya, pihak keluarga melaporkan kejadian ini kepada Polsek Bondoala dan Kepala Desa setempat.

Kondisi Jenazah

Pihak keluarga bersama warga kemudian melakukan pencarian. Sayangnya, korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Pemeriksaan medis oleh petugas Puskesmas Kecamatan Morosi memastikan tidak ditemukan bekas luka penganiayaan pada tubuh korban.

BACA JUGA:Viral Pegolf Bentak-Bentak Caddy! Netizen: Golf Boleh Panas, Etika Jangan Ikut Terbakar!

“Hanya ada bekas jeratan tali di leher korban. Keluarga juga menolak autopsi dan mengikhlaskan kepergiannya,” tambah Kapolsek.

Tragedi ini menjadi pengingat serius akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan komunikasi dalam keluarga.

Cekcok rumah tangga, jika tidak disikapi dengan bijak, bisa berdampak fatal. Peran lingkungan dan keluarga dalam memberi perhatian terhadap gejala stres dan depresi sangatlah krusial.

 

Sumber: