9 Peristiwa Penting di Bulan Dzulhijjah dalam Sejarah Islam

Peristiwa penting bulan Dzulhijjah--istimewa
Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari seluruh alam."
4. Kelahiran Nabi Isa
Nabi Isa ‘alaihissalam lahir dari Maryam yang suci tanpa sentuhan lelaki atas kehendak Allah. Peristiwa ini terjadi pada 4 Dzulhijjah di kota Betlehem, selatan Yerusalem.
BACA JUGA:5 Fakta Penting Bulan Dzulhijjah yang Penuh Berkah dan Pahala
5. Kelahiran Nabi Musa
Nabi Musa lahir pada 5 Dzulhijjah di masa kekuasaan Fir’aun. Karena ramalan akan lahirnya seorang anak yang akan menjatuhkan Fir’aun, semua bayi laki-laki diperintahkan untuk dibunuh.
Namun Allah SWT menyelamatkan Musa melalui peti yang dihanyutkan ke sungai dan ditemukan oleh Siti Asiyah, istri Fir’aun.
6. Nabi Adam Diampuni atas Taubatnya
Setelah memakan buah khuldi, Nabi Adam diturunkan ke bumi. Ia pun bertaubat dengan doa yang terdapat dalam Surat Al-A'raf ayat 23:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Rabbana ẓalamna anfusana wa in lam taghfir lana wa tarḥamna lanakunanna minal khāsirīn.
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Allah mengampuni dosa Nabi Adam pada 1 Dzulhijjah.
7. Nabi Yunus Diselamatkan dari Perut Paus
Setelah meninggalkan kaumnya, Nabi Yunus ditelan ikan paus. Ia memohon ampun di dalam perut ikan tersebut, sebagaimana tertulis dalam Surat Al-Anbiya ayat 87:
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ
wa dzan-nûni idz dzahaba mughâdliban fa dhanna al lan naqdira ‘alaihi fa nâdâ fidh-dhulumâti al lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn
Artinya: “(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka dia berdoa dalam kegelapan: 'Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.'”
Peristiwa ini terjadi pada 2 Dzulhijjah.
Sumber: