Fakta-Fakta Pelatih Paus 'Jessica Radcliffe' Tewas Diserang Orca

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Media sosial diramaikan kabar mengejutkan soal kematian pelatih paus bernama Jessica Radcliffe akibat serangan orca atau paus pembunuh.

Video yang beredar di TikTok dan Facebook menyebut korban berusia 23 tahun itu meninggal 10 menit setelah diselamatkan, bahkan disertai klaim aneh bahwa insiden dipicu darah menstruasi yang bercampur dengan air kolam.

 

Namun, hasil penelusuran membuktikan semua klaim tersebut tidak benar.

 

Mengutip See.News, tidak ditemukan laporan media resmi, obituari, pernyataan taman laut, maupun dokumen keselamatan kerja (OSHA) yang mendukung kabar itu.

BACA JUGA:Cek Kesehatan Gratis Serbu Sekolah, Revolusi Kesehatan Pelajar

Sejumlah media seperti Vocal Media dan The Star (Kenya) juga mengungkapkan bahwa suara dalam video kemungkinan dibuat dengan teknologi AI, bukan rekaman asli.

 

Investigasi membuktikan Jessica Radcliffe hanyalah karakter fiksi. Tidak ada catatan polisi, dokumen resmi, atau bukti visual yang menunjukkan insiden itu benar-benar terjadi.

Konten viral ini diduga memanfaatkan cuplikan video lama yang tak terkait, lalu dipadukan dengan gambar buatan AI dan narasi clickbait demi sensasi.

 

Mengapa Banyak yang Tertipu?

Hoaks ini mudah dipercaya karena menyerupai tragedi nyata di masa lalu, seperti kematian Dawn Brancheau pada 2010 di SeaWorld, Orlando, dan Alexis Martínez pada 2009 di Kepulauan Canary, Spanyol.

BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Siapkan Plt Bupati Kolaka Timur Gantikan Abdul Azis

Kesamaan alur cerita membuat publik yang mengenal risiko bekerja dengan mamalia laut besar mudah terpengaruh.

 

Bahaya di Balik Hoaks

Pakar mengingatkan, hoaks semacam ini berpotensi:

 

• Menyesatkan publik soal keselamatan pekerja taman laut.
• Mengaburkan isu kesejahteraan hewan di penangkaran.
• Merusak kepercayaan terhadap media tepercaya.
• Mengeksploitasi tragedi nyata yang melukai keluarga korban sebenarnya.

 

Tidak ada pelatih paus bernama Jessica Radcliffe yang tewas diserang orca. Video yang beredar hanyalah gabungan rekaman lama, visual AI, dan narasi palsu. Publik diimbau selalu memeriksa fakta dari sumber kredibel sebelum membagikan informasi, terutama yang berpotensi menyesatkan.

 

 

Sumber: