Sekolah Rakyat di Buton Dibuka Bulan Depan, Ini Pesan Wamensos

Sekolah Rakyat--disway.id
sultra.disway.id – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan seluruh proses seleksi siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, wajib mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Tidak boleh ada titipan. Setelah data siswa dikonfirmasi berdasarkan DTSEN dan mendapat izin orang tua, baru disahkan oleh bupati lalu dikirim ke Kemensos,” ujar Agus Jabo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Ia juga mengingatkan agar tata ruang sekolah mengikuti standar Sekolah Rakyat, termasuk adanya sekat antarjenjang, serta pemisahan area dari Universitas Sembilanbelas November (USN).
Wamensos meminta agar ada penanggung jawab yang mengawasi langsung sejak awal pembukaan.
Agus Jabo menekankan bahwa pada saat tahun ajaran baru dimulai September mendatang, guru dan tenaga pendidik harus siap menghadapi tantangan, seperti siswa yang belum terbiasa tinggal di asrama.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat Prabowo 2025: Gratis dan Mewah
“Kesehatan siswa juga harus diperhatikan. Jangan sampai dipulangkan karena sakit, tapi harus diobati sesuai arahan Presiden,” tegasnya.
Selain fasilitas belajar, Wamensos juga meminta perhatian terhadap kebutuhan harian siswa, mulai dari makan tiga kali sehari, camilan dua kali sehari, hingga penyediaan delapan stel seragam.
Sementara itu, Bupati Buton Tengah Azhari memastikan persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat hampir rampung. Mulai dari sertifikat lahan seluas delapan hektare, renovasi gedung, hingga perbaikan infrastruktur penunjang.
BACA JUGA:Ide Hadiah Lomba 17 Agustus untuk Ibu-Ibu: Murah tapi Bermanfaat!
“Pengecekan fasilitas sudah dilakukan, termasuk listrik, air bersih, kasur, meja, dapur, hingga bangsal makan. Akses jalan menuju sekolah bahkan kami kebut pengerjaannya dalam tiga pekan,” kata Azhari.
Gedung yang digunakan merupakan fasilitas USN yang telah direnovasi, dilengkapi enam ruang kelas untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, laboratorium, perpustakaan, asrama siswa, serta lapangan olahraga.
Pendaftaran siswa sudah dibuka dengan kuota 50 siswa per jenjang, total 150 siswa untuk tahap awal pada September 2025.
Sumber: