Kota Kendari Terendam Banjir, Begini Kata Gubernur Sultra Andi Sumangerukka

Senin 30-06-2025,07:00 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

sultra.disway.id – Banjir merendam permukiman warga di Kali Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kota Kendari, Minggu 29 Juni 2025. 

Terkait banjir tersebut, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka langsung turun ke lokasi banjir. 

Kunjungannya ini sekaligus bentuk respons cepat terhadap bencana banjir yang kembali melanda wilayah tersebut dan telah berdampak pada sedikitnya 402 jiwa.

Gubernur menyebut banjir kali ini disebabkan oleh meluapnya aliran sungai Kali Wanggu akibat hujan deras yang mengguyur hampir seluruh Kota Kendari dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA:BTN Pacu Budaya Kerja Berkelanjutan

“Saya melihat penyebab banjir karena sungai meluap. Terakhir kali kejadian seperti ini terjadi pada tahun 2019, jadi memang tidak setiap tahun. Tapi tetap harus kita antisipasi,” ujar Andi Sumangerukka, Minggu (29/6).

Dalam peninjauan tersebut, Gubernur menegaskan bahwa solusi jangka panjang yang akan diambil adalah pembangunan tanggul penahan air antara Kali Wanggu dan permukiman warga.

Ia menyebut, rencana relokasi sebenarnya pernah ditawarkan kepada warga, namun banyak yang menolak dengan alasan tertentu.

“Relokasi sulit karena warga enggan pindah. Maka kita carikan solusi lain. Salah satunya adalah membangun tanggul yang permanen agar air sungai tidak lagi masuk ke permukiman,” tegasnya.

Gubernur Andi Sumangerukka memastikan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Kendari untuk merealisasikan pembangunan tanggul tersebut.

Ia juga menyatakan kesiapannya untuk mencari sumber anggaran, baik dari provinsi maupun bantuan pusat, agar proyek ini bisa segera dimulai.

BACA JUGA:Profil Suami MsBreewc: Dari Followers Setia hingga Jadi Rekan Hidup dan Kreatif di Balik Layar

“Saya akan bantu cari anggarannya. Kasihan masyarakat, kalau tidak segera kita tangani dan nanti hujan deras lagi, warga akan terus menderita,” ucapnya penuh empati.

402 Jiwa Mengungsi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Kementerian Sosial (Kemensos) telah mendirikan tenda-tenda darurat sebagai tempat pengungsian sementara bagi ratusan warga terdampak. Sebagian besar dari mereka harus meninggalkan rumah untuk menyelamatkan diri dan barang berharga.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD, sedikitnya 50 kepala keluarga (KK) terdampak langsung oleh banjir, dengan kerusakan ringan hingga sedang pada rumah-rumah mereka.

Kategori :