Video Detik-Detik Tragedi Jatuhnya Pesawat Latih yang Ditumpangi Marsma TNI Fajar Adriyanto di Bogor

Video Detik-Detik Tragedi Jatuhnya Pesawat Latih yang Ditumpangi Marsma TNI Fajar Adriyanto di Bogor

Tangkapan layar pesawat latih jatuh di Bogor--

sultra.disway.id – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar TNI Angkatan Udara. Sebuah pesawat latih milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) jatuh di kawasan Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu pagi (3/8/2025).

Insiden tragis ini merenggut nyawa Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto, salah satu putra terbaik TNI AU.

 

Kejadian nahas itu terekam dalam video amatir berdurasi 5 menit yang dengan cepat viral di media sosial.

Dalam rekaman, terlihat pesawat tipe Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan nomor registrasi PK-S126 meluncur tak terkendali sebelum menghantam tanah.

BACA JUGA:Cair Mulai Agustus! Insentif Guru Non-ASN 2025 Turun Jadi Rp2,1 Juta, Cek Syarat dan Cara Pengecekannya

 

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara TNI AU Atang Sendjaja (Lanud ATS) Bogor pada pukul 09.08 WIB dalam rangka latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara yang menjadi bagian dari pembinaan kemampuan personel FASI.

 

Namun, hanya berselang 11 menit kemudian, sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat hilang kontak. Tak lama kemudian, ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana.

Marsma Fajar dan satu awak lainnya langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, tetapi nyawa sang perwira tinggi tak tertolong.

 

"Pesawat telah dilengkapi izin terbang dan dinyatakan laik terbang. Ini adalah sortie kedua di hari itu. Latihan ini rutin dilakukan dalam rangka pembinaan kemampuan," ujar Marsma Nyoman saat ditemui di rumah sakit.

 

Almarhum Marsma Fajar Adriyanto adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1992 dan dikenal sebagai penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”.

BACA JUGA:Daftar Lomba 17 Agustus Kekinian: Seru, Unik dan Paling Kreatif!

Kariernya cemerlang, pernah menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, hingga terakhir menjabat Kapoksahli Kodiklatau.

 

Namanya turut tercatat dalam sejarah misi pencegatan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean, Jawa Timur, pada 2003—bersama Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, yang saat ini menjabat Kepala Staf TNI AU.

 

TNI Angkatan Udara menyatakan duka cita mendalam atas wafatnya Marsma Fajar.

 

"Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan selalu jadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menjaga kedaulatan udara Indonesia," tutup Kadispenau.

 

Lokasi jatuhnya pesawat telah diamankan dan investigasi menyeluruh atas insiden ini tengah dilakukan oleh pihak berwenang. Sementara itu, prosesi pemulasaran jenazah dilakukan di RSAU Lanud Atang Sendjaja.

Sumber: