Harga iPhone Bakal Turun Buntut Tarif Impor Barang AS 0 Persen ke Indonesia? Ini Penjelasannya

Harga iPhone di Indonesia bakal turun?--ist
sultra.disway.id – Pemerintah Indonesia resmi menetapkan tarif dagang ekspor-impor sebesar 0 persen untuk sejumlah produk asal Amerika Serikat (AS).
Kebijakan ini diharapkan bisa memperkuat hubungan perdagangan bilateral serta menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Namun, publik bertanya-tanya: apakah harga iPhone akan ikut turun?
Sayangnya, jawabannya tidak.
BACA JUGA:Video Mencekam Viral! Rumah Doa GKSI Diserang di Padang, Dua Anak Jadi Korban
Meski AS dikenal sebagai negara asal iPhone, sebagian besar proses perakitan dan komponen perangkat tersebut dilakukan di Tiongkok, tepatnya melalui perusahaan manufaktur raksasa, Foxconn.
Karena itu, iPhone tidak termasuk dalam daftar barang yang mendapat fasilitas bebas bea masuk dari Negeri Paman Sam.
Ini Daftar Produk AS yang Dibebaskan Tarif
Dalam keterangan resminya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan beberapa komoditas AS yang masuk dalam skema pembebasan tarif, di antaranya:
- Gandum
- Kedelai
- Keju
- Jagung
- Komponen pesawat terbang
- Produk industri dari kawasan tertentu
“Pemerintah masih melakukan perundingan teknis agar barang asal Indonesia juga dikenakan tarif resiprokal mendekati nol persen dari sebelumnya 19 persen,” ujar Airlangga di Jakarta, Senin (28/7/2025).
BACA JUGA:Daftar 3 Desa yang Tak Dapat Dana Desa dan 3 Kabupaten yang Belum Cairkan Dana Desa di Sultra
Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat neraca perdagangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Airlangga juga menegaskan bahwa kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih akan diberlakukan, namun terbatas hanya pada sektor tertentu seperti:
- Teknologi Informasi dan Komunikasi
- Data center
- Alat kesehatan
Khusus untuk sektor alat kesehatan, pemerintah Indonesia bahkan akan menerima sertifikasi FDA Amerika Serikat, seperti yang pernah dilakukan saat pengadaan vaksin COVID-19.
AS Komitmen Investasi Jumbo
Tak hanya dari sisi tarif, Pemerintah AS juga menyatakan keseriusannya dalam memperkuat kerja sama melalui sejumlah investasi strategis ke Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi:
- ExxonMobil: Proyek Carbon Capture Storage (CCS) senilai USD 10 miliar
- Oracle: Pusat data di Batam senilai USD 6,5 miliar
- Microsoft: Infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan senilai USD 1,7 miliar
- Amazon: Investasi teknologi AI dan cloud sebesar USD 5 miliar
- GE Healthcare: Pabrik CT Scanner pertama di Indonesia dengan nilai Rp 178 miliar
Sumber: