Video Pidato Pengakuan Wapres Gibran Saat Ditertawakan Soal Usul Hilirisasi Kemenyan: Katanya Buat Dukun

Tangkapan layar video pidato pengakuan Wapres Gibran yang ditertawakan saat mndorong hilirisasi kemenyan--
sultra.disway.id – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, kembali mencuri perhatian publik lewat pidatonya yang jujur dan penuh sindiran.
Dalam acara pembukaan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 68 Lemhannas RI di Istana Wakil Presiden, Selasa (15/7/2025), Gibran mengungkap pengalamannya saat usul hilirisasi kemenyan—komoditas lokal yang sering dianggap mistis, justru ditertawakan.
“Saya pernah bicara soal hilirisasi kemenyan, banyak yang ketawa. Katanya itu buat dukun, buat nenek-nenek. Padahal kemenyan itu sama berharganya dengan nikel,” ungkap Gibran, seperti disiarkan kanal YouTube resmi Satwapres RI, Rabu (16/7/2025).
BACA JUGA:Viral Video Asusila 1vs7Kendari, Netizen Langsung Berburu
Gibran membongkar fakta mengejutkan bahwa kemenyan asal Indonesia merupakan bahan utama parfum kelas dunia, mulai dari Louis Vuitton hingga Gucci.
Namun ironisnya, Indonesia masih mengekspor bahan baku ini dalam bentuk mentah, tanpa nilai tambah dari hilirisasi.
“Ibu-ibu yang pakai parfum LV, Gucci itu semuanya dari kemenyan. Tapi kita jualnya mentah terus,” katanya dengan nada serius.
Gibran pun menyayangkan minimnya kesadaran akan potensi ekonomi dari kekayaan hayati lokal, seperti kemenyan, yang selama ini kalah pamor dibanding komoditas tambang seperti nikel atau tembaga.
Lebih lanjut, Gibran menegaskan bahwa hilirisasi seharusnya tak hanya menyasar sektor tambang.
Menurutnya, komoditas hayati seperti kemenyan punya potensi luar biasa jika dikelola serius, mulai dari industri parfum, aromaterapi, hingga kosmetik organik.
BACA JUGA:Sosok Andini Permata Viral, Netizen Dibuat Heboh dengan Video Bersama Bocil di Medsos
“Hilirisasi itu bukan hanya soal nikel, tembaga, dan sejenisnya. Kita punya banyak komoditas lokal yang bisa kita olah, salah satunya kemenyan,” ujarnya.
Gibran juga mengajak generasi muda untuk aktif melakukan riset terhadap komoditas lokal, termasuk kemenyan, agar mampu bersaing secara global.
Pemerintah, lanjutnya, akan menyiapkan ekosistem pendukung bagi riset dan hilirisasi produk-produk unggulan daerah.
Sumber: