Viral Guru Malaysia Kritik Bahasa Indonesia di Tugas Siswa

Viral Guru Malaysia Kritik Bahasa Indonesia di Tugas Siswa

Tangkapan layar guru Malaysia yang jengkel terhadap siswanya karena menggunakan bahasa Indonesia --

sultra.disway.id — Dunia media sosial kembali diramaikan oleh sebuah video TikTok dari akun @cikgugja, seorang guru asal Malaysia yang secara terbuka mengkritik penggunaan kata-kata khas Bahasa Indonesia dalam tugas karangan muridnya.

Video ini dengan cepat menjadi viral dan memicu perdebatan sengit antara netizen Malaysia dan Indonesia.

Dalam video berdurasi singkat itu, Cikgu Gja mengungkapkan kekesalannya saat membaca tugas siswa yang mencampurkan Bahasa Melayu Malaysia dengan istilah seperti “berencana,” “teman-teman,” dan “rumah sakit.”

BACA JUGA:Ribuan Pekerja di Baubau Cairkan BSU Rp600 Ribu di Kantor Pos, Begini Cara Cek Status Penerima Lewat HP

“Penggunaan kata ‘teman’ memang tidak salah, tapi dalam konteks pendidikan Malaysia, yang benar adalah ‘rakan’ atau ‘kawan’,” ujar sang guru.

Ia juga menyoroti kalimat “kami pergi bersekolah bersama teman-teman” yang dianggapnya terlalu terpengaruh struktur Bahasa Indonesia dan tidak sesuai norma karangan Bahasa Melayu Malaysia.

Namun, bagian paling kontroversial adalah saat sang guru menyebut:

“Kurang-kurang sikit tengok content Indonesia tu.”

Kalimat itu dianggap ofensif oleh sebagian besar netizen Indonesia, yang merasa bahasa dan konten mereka diremehkan.

BACA JUGA:Sekolah Garuda Sultra Bakal Dibangun di Desa Lebo Jaya, Konawe Selatan

Respon Netizen Indonesia 

Gelombang komentar langsung membanjiri unggahan tersebut. Banyak yang menyayangkan sikap sang guru yang dinilai kurang menghargai Bahasa Indonesia, salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia.

“Kita belajar bahasa juga dengan penuh hormat. Gak semua konten Indonesia jelek kok,” tulis salah satu pengguna TikTok asal Indonesia.

BACA JUGA:Pemkot Kendari Resmi Larang Berjualan di Area Eks MTQ dan Kali Kadia, Ini Alasannya!

Menanggapi kontroversi tersebut, Cikgu Gja memberikan klarifikasi langsung di kolom komentar. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat sedikit pun untuk menghina Bahasa Indonesia maupun warganya.

Sumber: