Harga Anjlok, Melihat Masa Depan Koin Kripto Pi Network di Bulan Mei

Harga aset kripto Pi Network Anjlok--
sultra.disway.id – Mei 2025 menjadi bulan yang penuh dinamika bagi Pi Network, salah satu aset kripto yang tengah menjadi sorotan.
Meskipun tekanan jual mendominasi pergerakan harga, beberapa indikator teknikal mulai menunjukkan tanda-tanda minat beli dari pelaku pasar.
Mengutip laporan dari Beincrypto, Pi Network saat ini berada dalam fase teknikal yang cukup menantang.
Tren penurunan harga yang terjadi seiring lemahnya tekanan beli telah dikonfirmasi oleh berbagai indikator, meski di saat yang sama mulai muncul sinyal potensi akumulasi investor.
BACA JUGA:Hari Baik Pindah Rumah Menurut Islam: Panduan Waktu dan Amalan yang Dianjurkan
Salah satu indikator yang menunjukkan kekuatan tren saat ini adalah Average Directional Index (ADX), yang melonjak signifikan dari 10,48 menjadi 56,72 hanya dalam tiga hari terakhir.
Kenaikan ini menandakan terbentuknya tren pasar yang sangat kuat. Dalam analisis teknikal, nilai ADX di atas 25 mengindikasikan tren dominan, sementara angka di atas 50 menandakan kekuatan tren yang ekstrem—baik bullish maupun bearish.
Namun, penguatan tren ini lebih condong ke arah negatif. Berdasarkan Directional Movement Index (DMI), tekanan jual meningkat tajam.
Indikator -DI naik dari 23 menjadi 45, sementara +DI, yang mencerminkan tekanan beli, turun drastis dari 15,88 menjadi 4,61. Selisih besar antara keduanya mempertegas bahwa tren penurunan Pi Network masih sangat dominan.
Meski demikian, secercah harapan muncul dari indikator berbasis volume, Chaikin Money Flow (CMF). Untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu, CMF Pi Network mencatat pembacaan positif, naik dari -0,08 ke 0,06—tingkat tertinggi sejak 14 April. Perubahan ini bisa diartikan sebagai sinyal awal bahwa sebagian investor mulai melakukan akumulasi kembali.
BACA JUGA:Pulau Hoga, Surga Tersembunyi di Jantung Taman Nasional Wakatobi
CMF sendiri digunakan untuk mengukur aliran modal masuk dan keluar dari suatu aset. Nilai positif mengindikasikan minat beli, sementara nilai negatif menunjukkan tekanan jual. Kembalinya CMF ke zona positif memberikan harapan akan potensi stabilisasi harga dalam waktu dekat.
Meski demikian, analis mengingatkan bahwa konfirmasi lanjutan tetap diperlukan. Diperlukan kenaikan volume perdagangan dan pergerakan harga yang mendukung untuk memastikan adanya pembalikan tren. Tanpa dukungan ini, tekanan jual masih bisa terus menekan harga lebih dalam.
Dari sisi tren jangka menengah, struktur Exponential Moving Average (EMA) masih menunjukkan pola bearish. EMA jangka pendek masih berada di bawah EMA jangka panjang, menandakan bahwa tekanan jual belum berakhir.
Sumber: