Daftar Dapur MBG di Sulawesi Tenggara yang Dibekukan Usai Kasus Keracunan

Daftar Dapur MBG di Sulawesi Tenggara yang Dibekukan Usai Kasus Keracunan

Siswa di Konawe keracunan makanan program MBG--ist

sultra.disway.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan sementara 56 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah Indonesia, termasuk tiga di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kebijakan ini diambil usai maraknya dugaan keracunan makanan MBG yang terjadi di Kabupaten Buton, Konawe, dan Kota Baubau dalam beberapa pekan terakhir.

3 Dapur MBG di Sultra Dinonaktifkan

Dari total 111 SPPG yang ada di Sultra, masing-masing satu dapur di tiga wilayah resmi diberhentikan sementara.

BACA JUGA:5 Langkah Gubernur Sultra Antisipasi Siswa Keracunan Program MBG

Ketiganya adalah:

  1. SPPG Buton: Pasarwajo, Awainulu
  2. SPPG Baubau: Kolakuna, Kadolomoko
  3. SPPG Konawe: Unaaha, Ambekairi

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan penonaktifan ini dilakukan untuk evaluasi menyeluruh.

“Keselamatan masyarakat, terutama anak-anak penerima MBG, jadi prioritas utama. Setiap dapur wajib patuh pada standar keamanan pangan,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Instruksi Khusus Pemprov Sultra

Menindaklanjuti kasus tersebut, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 500.1/8704 Tahun 2025 tentang Pencegahan Keracunan MBG.

Dalam aturan itu, sekolah tidak hanya sebagai penerima, tetapi juga diwajibkan ikut mengawasi distribusi makanan, termasuk mencicipi menu sebelum dibagikan kepada siswa.

BACA JUGA:Instruksi Presiden Prabowo: Tutup Dapur MBG Penyebab Keracunan Massal

Plt Kepala Dikbud Sultra, Aris Badara, menegaskan sekolah memiliki peran penting: “Kita tidak mau lagi ada kasus seperti di SMAN 7 Baubau. Maka sekolah harus ikut memantau kualitas makanan,” katanya.

SE tersebut juga mewajibkan:

  • Setiap penyedia pangan memiliki sertifikat laik higiene sanitasi makanan.
  • Pengawasan ketat dari proses pengadaan, penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi.
  • Pembentukan Tim Pengawasan Terpadu melibatkan Dinkes, Ketahanan Pangan, Dikbud, BPOM, dan instansi terkait.
  • Inspeksi mendadak ke sekolah dan dapur MBG secara rutin.
  • Setiap sekolah menyiapkan hotline laporan cepat dan memastikan akses layanan kesehatan bagi siswa.

Selain di Sultra, BGN juga menonaktifkan puluhan dapur MBG lainnya yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku, hingga Papua.

Makanan dari dapur-dapur tersebut saat ini tengah diuji di laboratorium BPOM, dan hasilnya akan menjadi acuan langkah berikutnya.

Sumber: