Ngeri! Mobil Ambulans Puskesmas di Konawe Selatan Dipakai Angkut Solar Ilegal

Senin 28-07-2025,13:04 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

sultra.disway.id – Sebuah ambulans milik Puskesmas Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, ketahuan digunakan untuk mengangkut bahan bakar minyak (BBM) ilegal jenis solar.

Alih-alih melayani warga yang membutuhkan pertolongan medis, kendaraan dinas tersebut justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.

Kejadian ini terungkap pada Jumat (25/7/2025) pagi di Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara. Ambulans yang dikemudikan pria berinisial AS (35), honorer Puskesmas Laonti, diketahui membawa 10 jeriken solar bersubsidi yang hendak dijual ke perusahaan tambang, PT Celebes Lito Jaya (CLJ). Setiap jeriken berisi 35 liter solar dan dijual seharga Rp 400 ribu.

BACA JUGA:Viral! Taksi Online Dihadang Ojek Pangkalan di Tigaraksa, Ibu dan Bayi Dipaksa Turun Saat Hujan Deras

AS berdalih menggunakan ambulans karena mobil pribadinya sedang rusak dan mengaku sedang terburu-buru menjemput jenazah dari RS Santa Anna, Kendari.

Namun, faktanya ia telah beberapa kali kedapatan mengantar BBM ke sejumlah perusahaan tambang di Moramo Utara. Solar subsidi itu diperoleh dari para pengantre di SPBU Kecamatan Konda.

Informasi ini pertama kali mencuat setelah foto ambulans viral di media sosial. Dalam foto tersebut, kendaraan dinas itu terlihat tanpa ranjang pasien dan membawa jeriken-jeriken berisi solar.

Sopir ambulans sempat ditahan oleh sekuriti perusahaan tambang, namun dilepaskan setelah jeriken dalam kondisi kosong. Meski begitu, dokumentasi kejadian tetap tersebar luas hingga sampai ke tangan aparat kepolisian.

BACA JUGA:Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Tenggara Wakatobi, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Kasatreskrim Polres Konawe Selatan, Iptu La Ode Muhammad Jefri Hamzah, membenarkan pihaknya telah mengamankan AS dan pria berinisial JH selaku penerima BBM ilegal. Polisi juga telah mengamankan kendaraan ambulans sebagai barang bukti.

“Kami mendalami dugaan penyalahgunaan kendaraan dinas untuk kegiatan ilegal dan kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam praktik distribusi BBM bersubsidi ini,” jelas Iptu Jefri, Sabtu (26/7).

Kepala Puskesmas Laonti, Hardin, mengaku kaget atas aksi bawahannya. Ia menyatakan AS langsung dinonaktifkan dari tugas sebagai sopir ambulans sambil menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

“Kami baru mengetahui setelah kasus ini viral. Saat ini kami sedang mencari pengganti sementara untuk layanan ambulans,” ujarnya.

 

Kategori :