sultra.disway.id – Insiden mengejutkan terjadi di SD Negeri 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Sejumlah siswa mengalami muntah-muntah setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu pagi (23/4/2025).
Video detik-detik para siswa panik dan muntah-muntah pun viral di media sosial dan memicu kekhawatiran publik.
Dalam rekaman berdurasi 1 menit 12 detik yang beredar luas salah satunya diunggah akun X @yaniarsim terlihat beberapa siswa keluar kelas dalam kondisi panik dan memuntahkan makanan.
MBG lagii...
— ¥@N'$ (@yaniarsim) April 23, 2025
Pelajar SDN 33 Kasipute di kab Bombana, Sulawesi Tenggara muntah2 usai menerima makan siang bergizi, Rabu 23/4/2025.
Min @Kemhan_RI siapa yg bisa dituntut dg kasus2 spt ini. pic.twitter.com/xPmheVNggX
Suara guru yang merekam kejadian tersebut terdengar cemas sembari menenangkan para siswa.
BACA JUGA:Daftar Produk Marshmallow Mengandung Babi yang Beredar di Pasaran
Beberapa guru dalam video turut menyampaikan keprihatinan. Mereka mencurigai bahwa lauk ayam dalam kotak makan MBG menjadi penyebab siswa mengalami gejala keracunan. Potongan ayam terlihat menghitam dan berbau tak sedap.
"Hitam ayamnya, bau betul. Jangan dimakan dulu, nak," ucap salah satu guru dalam video yang kini menyebar di berbagai platform sosial media.
Kepala SDN 33 Kasipute, Santi Jamal, membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa kejadian berlangsung sekitar pukul 10 pagi dan menimpa sejumlah siswa yang mengonsumsi makanan MBG.
“Memang benar ada siswa yang muntah-muntah, tapi tidak semua. Kemungkinan karena kondisi daya tahan tubuh mereka yang berbeda-beda,” jelas Santi kepada awak media.
Santi mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan guru, lauk ayam yang disajikan terlihat hitam dan berbau, diduga sebagai penyebab utama.
Program MBG sendiri baru berjalan selama tiga hari di sekolah tersebut, dan makanan disuplai langsung oleh dapur Badan Gizi Nasional Kabupaten Bombana.
Polisi Turun Tangan
Satuan Reserse Kriminal Polres Bombana kini telah memulai penyelidikan terkait insiden ini. Kasat Reskrim Iptu Yudha Febry Widanarko menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan bukti dan keterangan dari guru, siswa, serta penyedia makanan.
“Anggota sudah turun, tapi penyebab pastinya belum bisa kami simpulkan. Semua pihak terkait akan kami periksa,” ujarnya.
Meski belum ada laporan resmi, kepolisian memastikan akan menindaklanjuti kasus ini hingga tuntas, termasuk kemungkinan adanya kelalaian dari penyedia makanan.