Nilai besar ini tentu membuat Madrid harus mempertimbangkan matang-matang apakah akan mengaktifkan klausul pembelian kembali atau membiarkan sang pemain melanjutkan karier di Liga Inggris.
Di Como, Paz menjadi sosok sentral dalam permainan racikan Cesc Fabregas. Ia dikenal memiliki visi umpan progresif serta kemampuan menciptakan peluang yang membuat klub-klub elite Eropa mulai meliriknya.
Tak hanya piawai saat menguasai bola, kontribusinya dalam bertahan juga menonjol. Dalam satu tahun terakhir, Paz mencatat rata-rata 2,24 tekel per 90 menit, masuk dalam persentil 95 di antara gelandang serang liga top Eropa. Ia juga berada di persentil 87 untuk jumlah intersep, berdasarkan data dari Fbref.
Bagi Manchester United, mendatangkan Nico Paz akan menjadi pernyataan serius terkait ambisi mereka di bawah Ruben Amorim.
Namun, klub tetap harus menimbang secara cermat besarnya biaya transfer tersebut, mengingat masih adanya kebutuhan mendesak di lini pertahanan dan gelandang bertahan.