sultra.disway.id – Investasi kripto semakin diminati masyarakat, termasuk oleh investor pemula dengan modal terbatas.
Saat ini, berbagai aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, dan Chainlink dapat diakses melalui sistem fractional, memungkinkan siapa pun mulai berinvestasi tanpa perlu dana besar.
Meski dikenal berisiko tinggi, investasi kripto menawarkan potensi keuntungan yang signifikan. Aset-aset utama seperti Bitcoin dan Ethereum telah menunjukkan lonjakan harga tajam dalam beberapa tahun terakhir, disertai dengan keunggulan seperti transaksi cepat, akses global, dan tanpa perantara.
Data terbaru dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa dalam tujuh hari terakhir, sejumlah aset kripto utama mencatatkan kenaikan harga yang signifikan.
BACA JUGA:Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Mei 2025: Waktu Tepat untuk Liburan dan Beristirahat
Koin kripto Bitcoin (BTC) naik 7,45%, Ethereum (ETH) naik 12,28%, Solana (SOL) naik 6,84%, dan Chainlink (LINK) melonjak 13,8%.
Sebagai simulasi, jika investor mengalokasikan dana sebesar US$1.000 (sekitar Rp16,8 juta) dengan pembagian portofolio 40% untuk Bitcoin, 30% Ethereum, 15% Solana, 10% Chainlink, dan 5% stablecoin seperti USDT atau USDC, maka investor tersebut berpotensi meraih keuntungan sekitar US$90,7 atau Rp1,52 juta hanya dalam satu minggu.
ETF Bitcoin Spot Dorong Lonjakan Harga
Kenaikan harga ini juga didorong oleh arus masuk besar ke produk ETF Bitcoin Spot.
Berdasarkan data dari Farside Investors, dalam tujuh hari terakhir, total inflow ke ETF tersebut mencapai US$3,76 miliar.
Arus masuk tertinggi terjadi pada 22 April 2025, sebesar US$936,5 juta, dengan kontribusi terbesar dari produk ETF milik BlackRock (IBIT).
BACA JUGA:Cegah Pelecehan Seksual, Wali Kota Kendari Minta Seluruh Sekolah Pasang CCTV
Sementara itu, data pada 28 April 2025 mencatat inflow sebesar US$591,2 juta, menunjukkan minat yang konsisten terhadap Bitcoin melalui instrumen keuangan yang telah diatur.
ETF Bitcoin Spot ini dianggap sebagai salah satu pendorong utama tren positif pasar kripto saat ini, serta menjadi sinyal kuat meningkatnya adopsi institusional terhadap aset digital.