Viral! Taksi Online Dihadang Ojek Pangkalan di Tigaraksa, Ibu dan Bayi Dipaksa Turun Saat Hujan Deras

Tangkapan kamera opang paksa ibu dan bayinya turun dari taksi online saat hujan deras--
sultra.disway.id – Jagat maya kembali dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan aksi tidak terpuji dari sekelompok tukang ojek pangkalan (opang) di kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Dalam rekaman berdurasi singkat tersebut, para opang terlihat mengadang sebuah taksi online yang sedang mengangkut seorang ibu dan bayinya, Jumat (25/7/2025).
Video yang viral di media sosial itu memperlihatkan beberapa tukang ojek mengepung mobil taksi online. Bahkan, mereka memaksa membuka pintu kendaraan dan mendesak penumpang turun dari mobil.
Suasana semakin mencekam ketika narasi yang menyertai video menyebut bahwa beberapa dari pelaku membawa batu dan mengancam akan memecahkan kaca mobil jika penumpang tidak segera keluar.
BACA JUGA:Daftar 14 Tempat Hiburan Malam yang Dirazia Satpol PP Baubau, Ini Hasilnya
Aksi tersebut menuai kecaman luas dari warganet. Banyak yang menyayangkan tindakan main hakim sendiri yang bisa membahayakan nyawa penumpang, terlebih yang dibawa adalah seorang ibu dan bayi.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada angkat bicara terkait insiden ini. Ia menyebut pihak kepolisian sudah turun tangan dan tengah melakukan penyelidikan intensif.
"Ini sedang kami tindak lanjuti. Mohon waktu, karena masih dalam proses pendalaman dan penyelidikan," ujar Kombes Andi saat dikonfirmasi, Minggu (27/7/2025).
Meski belum ada keterangan resmi soal motif penghadangan, dugaan sementara mengarah pada konflik berkepanjangan antara pengemudi taksi online dan ojek pangkalan dalam memperebutkan penumpang di titik-titik tertentu.
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Tenggara Wakatobi, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
Pihak kepolisian pun mengimbau agar masyarakat tidak bertindak anarkis dan menyerahkan penyelesaian konflik kepada aparat penegak hukum.
“Jangan main hakim sendiri. Apapun persoalannya, serahkan kepada pihak berwajib,” tegas Kombes Andi.
Peristiwa ini menjadi sorotan penting soal keamanan dan kenyamanan transportasi publik di wilayah penyangga ibu kota. Publik berharap kasus ini segera diusut tuntas agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Sumber: