Ricuh! Ribuan Warga Geruduk Kantor Wali Kota Baubau Tolak Larangan Joget

Ilustrasi demo--ist
sultra.disway.id – Aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai di depan kantor Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, berujung ricuh, Senin siang (14/7/2025). R
ibuan warga yang turun ke jalan menolak Surat Edaran larangan joget dari Pemerintah Kota Baubau.
Kericuhan pecah setelah perwakilan massa gagal mencapai kesepakatan dalam audiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Baubau, Meizat Amril Tamim. Ketegangan pun meningkat saat massa mulai memadati halaman kantor wali kota.
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Pemkot Baubau Larang Acara Joget
Para pengunjuk rasa menuntut agar Surat Edaran (SE) larangan joget yang baru diterbitkan segera dicabut.
Mereka menilai aturan tersebut berlebihan dan mengekang kebebasan berekspresi warga dalam kegiatan sosial dan budaya.
“Tuntutan kami cuma satu: batalkan surat edaran larangan joget. Joget itu budaya, bukan kriminal!” teriak salah satu orator dalam unjuk rasa tersebut.
Namun, Sekda Meizat menegaskan bahwa keputusan pemerintah tidak dapat dicabut secara spontan. Hal inilah yang memicu ketidakpuasan dan memanaskan situasi.
Kericuhan dimulai saat aksi dorong-mendorong antara massa dan petugas Satpol PP tak terhindarkan. Massa mulai melemparkan botol air mineral ke arah petugas, disusul lemparan batu yang menyebabkan beberapa personel mengalami luka.
“Awalnya suasana kondusif, tapi massa memaksakan kehendaknya. Kami tidak bisa langsung membatalkan SE hanya karena tekanan,” kata Kepala Satpol PP, Takdir, yang mengkonfirmasi adanya kerusakan di kantor wali kota akibat lemparan massa.
BACA JUGA:Heboh! Video Selebrasi Tarian Pacu Jalur Marc Marquez Saat Juarai MotoGP Jerman 2025
Polisi dari Polres Baubau akhirnya dikerahkan. Untuk membubarkan massa, petugas melepaskan tembakan gas air mata, yang menyebabkan demonstran mundur dan sebagian kocar-kacir ke jalan-jalan sekitar.
Beberapa orang yang diduga sebagai provokator berhasil diamankan. Polisi dan Satpol PP kemudian melakukan penyisiran di area kantor untuk mengendalikan situasi.
Bentrok tak hanya menyebabkan ketegangan, tapi juga kerusakan fasilitas kantor wali kota. Beberapa jendela pecah, dan kendaraan dinas mengalami penyok akibat lemparan.
Sumber: