Mengenang Sosok Ustaz Yahya Waloni: Dari Pendeta Menjadi Dai, Perjalanan Hidup yang Penuh Kontroversi

Mengenang Sosok Ustaz Yahya Waloni: Dari Pendeta Menjadi Dai, Perjalanan Hidup yang Penuh Kontroversi

Ustaz Yahya Waloni--istimewa

sultra.co.id - Kabar duka datang dari Kota Makassar pada Jumat, 6 Juni 2025. Ustaz Yahya Waloni, seorang mualaf sekaligus penceramah yang dikenal luas di Indonesia, mengembuskan napas terakhirnya setelah menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Minasa Upa.

Kepergian beliau cukup mengejutkan, karena terjadi di tengah-tengah ibadah, disaksikan langsung oleh ratusan jemaah.

Sosok Yahya Waloni bukanlah nama yang asing, baik karena latar belakangnya maupun kontroversi yang sempat menyertainya. Siapa sebenarnya Ustaz Yahya Waloni?

BACA JUGA:257 Peselancar Wakil 17 negara Terdaftar Pada WSL Krui Pro 2025

Awal Kehidupan: Lahir dari Keluarga Kristen Taat

Yahya Waloni lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 30 November 1970 dengan nama lengkap Yahya Yopie Waloni. Ia berasal dari keluarga berdarah Minahasa yang dikenal taat memeluk agama Kristen.

Sebelum memeluk Islam, Yahya pernah menjadi tokoh penting dalam lingkup Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Tanah Papua, tepatnya sebagai bagian dari Badan Pengelola Am Sinode GKI Wilayah VI Sorong-Kaimana.

Tak hanya itu, Yahya juga memiliki latar akademis yang kuat di bidang teologi. Ia sempat menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Teologi Calvinis Ebenhaezer di Sorong antara tahun 1997 hingga 2004.

Setelah masa pengabdiannya di Sorong, ia pindah ke Balikpapan dan menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.

BACA JUGA:Polda Sultra Salurkan 378 Ekor Sapi Kurban ke Seluruh Daerah

Perjalanan Spiritual: Dari Kristen ke Islam

Tahun 2006 menjadi titik balik dalam hidupnya. Di Tolitoli, Sulawesi Tengah, Yahya Waloni resmi menyatakan masuk Islam dan mengucap syahadat di bawah bimbingan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.

Sejak saat itu, ia mulai aktif berdakwah dan tampil di berbagai forum sebagai ustaz mualaf.

Namun, kiprahnya tak lepas dari kontroversi. Ia kerap dikritik karena ceramahnya yang menyinggung agama lain, terutama terkait masa lalunya sebagai pemuka agama Kristen.

Kritikus media sosial, seperti Denny Siregar, bahkan sempat menyebutnya sebagai “Ustaz Pansos” karena dianggap menjual narasi konversi agamanya untuk menarik perhatian umat Islam.

BACA JUGA:35 Pantun Idul Adha 2025: Lucu, Religius, dan Siap Meriahkan Timeline Sosial Media

Tersandung Kasus Hukum

Sumber: