8 Bulan Insentif Tak Dibayar, Belasan Dokter RSUD Muna Mogok Kerja, Ratusan Pasien Telantar

Sebanyak 17 dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H.L.M. Baharuddin, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, melakukan aksi mogok kerja pada Senin, 2 Juni 2025. --kendaripos
sultra.disway.id – Sebanyak 17 dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H.L.M. Baharuddin, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, melakukan aksi mogok kerja pada Senin, 2 Juni 2025.
Aksi ini dipicu oleh belum dibayarkannya insentif para dokter selama delapan bulan, dari Oktober 2024 hingga Mei 2025.
Akibat aksi tersebut, layanan medis di rumah sakit lumpuh total. Ratusan pasien yang datang berobat, termasuk pasien umum, pasien gigi, hingga pasien penyakit dalam, terpaksa telantar tanpa mendapat penanganan.
BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Rp24,44 Triliun untuk 5 Stimulus
Tuntut Pembayaran Penuh
Ketua Komite Medik RSUD Muna, dr. Mudasir, menjelaskan bahwa para dokter menolak rencana pemotongan insentif sebesar 30 persen.
Mereka juga meminta manajemen rumah sakit segera membayar seluruh tunggakan insentif yang belum direalisasikan.
"Selama delapan bulan, insentif belum dibayarkan. Kami juga menolak rencana pemotongan karena sudah disepakati bersama DPRD bahwa nominal insentif dikembalikan ke semula," ujar dr. Mudasir.
Ia merinci, insentif dokter spesialis semestinya sebesar Rp30 juta, sedangkan untuk dokter umum dan dokter gigi sebesar Rp7,5 juta per bulan.
Selain menuntut pembayaran insentif, para dokter juga mendesak manajemen RSUD agar lebih transparan dalam hal pengelolaan keuangan rumah sakit.
"Kami tidak tahu kondisi keuangan rumah sakit, apakah sedang defisit atau tidak. Tidak ada laporan yang diberikan kepada kami. Jika memang ada kendala anggaran, seharusnya ada keterbukaan," kata dr. Mudasir.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Guru Honorer dan Pekerja di Sultra Akan Terima Bantuan Rp600 Ribu dari Pemerintah
Menurut informasi dari manajemen rumah sakit, penurunan nilai insentif tahun ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan keuangan daerah.
Pasien Kecewa
Aksi mogok kerja para dokter berdampak langsung terhadap pelayanan kepada masyarakat. Seluruh ruang praktik dokter tutup dan pasien tidak mendapatkan informasi resmi terkait penghentian layanan.
“Saya datang jauh-jauh, ternyata dokter mogok. Harusnya dari awal ada pemberitahuan, bukan dibiarkan kami menunggu,” keluh La Saefu, salah satu pasien yang datang ke RSUD Muna.
Mogok Akan Berlanjut
Sumber: