Sukseskan Asta Cita, Kadin Ungkap Investasi China Bisa Percepat Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen.

Wakil Ketua Umum Bidang Infrastruktur Kadin Indonesia, Rico Rustombi.--
“Ada beberapa dunia usaha Kadin yang sudah berhasil menjalin kerja sama investasi berbasis Environmental Sustainability Goals (ESG). Ini mengacu kepada Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Rico.
Rico juga menyebut bahwa diskusi dalam acara tersebut menyoroti sektor-sektor strategis, termasuk inisiatif penyediaan makan bergizi gratis (MBG) yang mengedepankan ketahanan pangan dan teknologi canggih dari China.
“Teknologi mutakhir dari Tiongkok (China) akan dibawa ke Indonesia untuk memastikan masyarakat tidak lagi kekurangan gizi,” jelasnya
Sementara itu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menegaskan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun mendatang guna mencapai visi Indonesia Emas 2045 sekaligus memperkuat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kami menargetkan investasi langsung berkualitas sekitar 815 miliar dolar AS pada periode 2025-2029, atau sekitar 15,7% dari rata-rata pertumbuhan saat ini,” kata Todotua.
Dalam kesempatan yang sama, Roving Ambassador to the Pacific dari United in Diversity Foundation Indonesia, Tantowi Yahya, menyampaikan bahwa BRI berpotensi menjadi kekuatan pemersatu di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan menurunnya kepercayaan terhadap institusi.
“Inisiatif ini (BRI), jika dijalankan dengan integritas dan keberlanjutan, bukan hanya menjembatani kawasan, tetapi juga menyatukan aspirasi dan tindakan, kemakmuran dan tujuan,” kata Tantowi.
Ia menegaskan pentingnya membangun kepercayaan sebagai fondasi masa depan bersama.
“Tanpa kepercayaan, tidak ada kerja sama. Tanpa kerja sama, tidak ada pembangunan berkelanjutan,” tandas Tantowi.
Sebagai informasi, Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment berfungsi sebagai platform untuk menyatukan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai sektor-sektor publik, swasta, filantropi, masyarakat sipil, organisasi internasional, akademisi dan pemuda dari China, Indonesia, dan kawasan untuk memperdalam komitmen dan mendorong tindakan kolektif.
Dan Belt and Road Initiative (BRI) atau di China biasa disebut dengan The One Belt One Road adalah sebuah strategi pembangunan infrastruktur global yang diluncurkan oleh pemerintah China pada tahun 2013. Tujuan utama BRI adalah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara China dan negara-negara lain di Asia, Eropa, dan Afrika.
BRI terdiri dari dua komponen utama:
1. Silk Road Economic Belt: jalur darat yang menghubungkan China dengan Eropa melalui Asia Tengah dan Rusia.
2. 21st Century Maritime Silk Road: jalur laut yang menghubungkan China dengan Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa melalui laut.
BRI telah menjadi salah satu inisiatif ekonomi terbesar di dunia, dengan lebih dari 150 negara dan organisasi internasional yang terlibat.
Sumber: