25–30°C
75–85%
Gelombang tinggi
Kolaka Timur
Hujan petir sore-malam
24–31°C
85–95%
Menurut analisis BMKG, cuaca ekstrem di Sultra disebabkan oleh beberapa fenomena atmosfer penting, antara lain:
1. Gelombang Madden-Julian Oscillation (MJO)
MJO merupakan sistem gelombang atmosfer tropis yang memicu peningkatan pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Saat ini, aktivitas MJO sedang aktif melewati kawasan Sulawesi, termasuk Sulawesi Tenggara.
2. Kelembapan Udara Tinggi & Labilitas Atmosfer
Udara lembap dari laut Banda dan Teluk Bone bertemu dengan pemanasan daratan yang kuat.
Hasilnya, terbentuk awan konvektif yang menimbulkan hujan badai disertai petir pada siang hingga malam hari.
3. Monsun Australia Lemah
Biasanya, musim kemarau mulai terasa di bulan Juli, namun tahun ini Monsun Australia bergerak lambat.
Ini membuat wilayah timur Indonesia, termasuk Sultra, masih mendapat pasokan kelembapan tinggi dari Samudra Pasifik.