sultra.disway.id – Fernando (22), pemuda yang menjadi pelaku penikaman hingga menewaskan Aipda Fajar Iwu, Kanit Provos Polsek Ambuau Indah, resmi dipindahkan ke Rutan Polda Sultra pada Kamis sore, 17 April 2025.
Pemindahan ini dilakukan oleh Subdit Jatanras Ditkrimum Polda Sultra, yang menjemput F dari Polres Buton dan tiba di Kota Kendari sekitar pukul 17.30 Wita.
Pelaku dikawal ketat oleh anggota kepolisian dan langsung dijebloskan ke ruang tahanan Polda Sultra.
Menurut Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Iis Kristian, pemindahan tahanan dilakukan untuk mempermudah proses penyidikan serta meminimalisir risiko intervensi dari kelompok eksternal yang dapat menghambat jalannya pemeriksaan.
BACA JUGA:Prasetyo Hadi Resmi Ditunjuk Jadi Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto
“Penahanan F kami pindahkan ke Polda Sultra agar pengawasan lebih intens dan penyidik bisa bekerja dengan maksimal,” ujar Kombes Iis kepada awak media.
Sementara itu, pelaku lain yang memicu konflik antarpemuda masih ditahan di Polres Buton. Konflik tersebut menjadi pemicu insiden tragis yang menewaskan Aipda Fajar Iwu.
Pengakuan Mengejutkan dari Pelaku
Dalam pemeriksaan awal, Fernando mengaku tidak mengetahui bahwa korban adalah seorang anggota kepolisian. Ia mengira Aipda Fajar merupakan bagian dari keluarga pemuda yang sebelumnya terlibat keributan.
“Pelaku tidak tahu kalau yang ditikamnya adalah polisi. Dia mengira itu orang dari pihak lawan,” ungkap Kombes Iis.
Fernando kini tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik dari Polres Buton dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sultra. Penyelidikan juga terus dilakukan untuk mengungkap motif utama dari konflik antarpemuda yang berujung pada penikaman anggota kepolisian.
BACA JUGA:3 Terduga Penikaman Kanit Provos Polsek Ambuau Indah Aipda Fajar Iwu Ditangkap, Satu Jadi Tersangka
Latar Belakang Kasus: Polisi Gugur Saat Bertugas
Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin dini hari, 14 April 2025, di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina.
Saat itu, Aipda Fajar tengah menjalankan tugas dan mendatangi rumah terduga pelaku penikaman di Desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan.
Namun, tanpa diduga, seorang pemuda tiba-tiba menyerangnya dengan sebilah pisau. Luka yang dialami Aipda Fajar cukup parah dan meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, ia akhirnya meninggal dunia.
Kasus ini kini mendapat sorotan luas dari publik dan menjadi perhatian serius pihak kepolisian Sultra. Seluruh pelaku telah diamankan, dan proses hukum dipastikan berjalan hingga tuntas.