Respon Lockdown Tambang, Istri Kades Malah Pamer Uang Bikin Geram Netizen

Respon Lockdown Tambang, Istri Kades Malah Pamer Uang Bikin Geram Netizen

Tangkapan layar istri kades pamer duit--

sultra.disway.id - Seorang istri kepala desa (Kades) di Bogor Jawa Barat bikin geram netizen. Penyebabnya video viral dirinya yang pamer uang gepokan sebagai respon dari perintah lockdown tambang.

Video yang memperlihatkan istri Kepala Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, tengah memamerkan gepokan uang dengan pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu menjadi viral.

Dalam salah satu video yang beredar luas, perempuan tersebut tampak menyantap makanan bersama seorang pria sambil menunjukkan tumpukan uang tunai.

BACA JUGA:Tahanan BNNP Sultra Tewas, Keluarga Gugat Jalur Hukum, Kejanggalan Kematian Menguat

Ia bahkan sempat berkomentar santai bahwa dirinya tidak terpengaruh “lockdown” tambang, yang merujuk pada penghentian aktivitas pertambangan di wilayah Cigudeg dan sekitarnya.

Video lain menunjukkan sang istri kades berada di dalam mobil sambil memperlihatkan uang dalam kantong plastik putih. Aksi itu sontak menuai reaksi keras dari publik dan warganet, terutama dari kalangan pelaku usaha tambang yang kini terdampak kebijakan penutupan tambang di wilayah tersebut.

Netizen Geram: “Masyarakat Lagi Susah, Kok Pamer Uang?”

Unggahan tersebut memicu amarah warganet. Banyak yang menilai aksi pamer uang itu tidak pantas dilakukan di tengah kesulitan ekonomi masyarakat akibat penutupan tambang.

“Banyak orang kehilangan kerja karena tambang tutup, malah ada yang pamer uang. Nggak empati banget,” tulis salah satu komentar di media sosial.

Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Desa Rengasjajar, Rusli, akhirnya buka suara. Ia membenarkan bahwa perempuan dalam video itu memang istrinya sendiri, namun menegaskan bahwa video tersebut tidak dibuat untuk menyinggung masyarakat.

BACA JUGA:Alhamdulillah, BPIH 2026 Resmi Turun Rp2,89 Juta dari Sebelumnya

Menurut Rusli, video itu direkam pada Juli 2025, saat sebagian aktivitas tambang di daerahnya sempat berhenti sementara, bukan pada masa penutupan total tambang oleh Gubernur Jawa Barat.

“Istri saya hanya bercanda kepada salah satu sopir truk yang biasa dipekerjakan. Video itu awalnya diunggah di status WhatsApp pribadi, tapi kemudian diunduh orang lain dan disebarkan dengan narasi yang menyesatkan,” jelas Rusli, Rabu (29/10/2025).

Ia juga menegaskan bahwa uang yang dipamerkan bukan hasil korupsi atau gaya hidup mewah, melainkan dana operasional tambang yang rencananya akan dibagikan kepada para pekerja.

“Tidak ada niatan menghina masyarakat atau menyinggung yang terdampak. Narasi yang beredar itu dilebih-lebihkan dan berpotensi memecah belah,” ujar Rusli menambahkan.

Sumber: