sultra.disway.id - Bulan Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dalam kalender Hijriah yang penuh keberkahan dan sejarah penting bagi umat Islam.
Berbagai peristiwa besar telah terjadi pada bulan ini, mulai dari ibadah haji, pembangunan Ka'bah, hingga kisah para nabi yang sarat hikmah.
Nama Dzulhijjah berasal dari dua kata: "Dzul" yang berarti pemilik dan "al-Hijjah" yang berarti haji. Sejak zaman Jahiliyah, orang Arab telah melaksanakan ibadah haji di bulan ini, mengikuti ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
BACA JUGA:5 Kriteria Penerima Diskon Tarif Listrik 50% Mulai Juni hingga Juli 2025
Berikut adalah beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Dzulhijjah, dikutip dari sumber-sumber resmi seperti Kemenag RI, NU, MUI, dan Baznas:
1. Perintah Penyembelihan Nabi Ismail oleh Nabi Ibrahim
Pada malam-malam bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Mimpi tersebut datang tiga malam berturut-turut, dan akhirnya ia menyadari bahwa itu adalah wahyu dari Allah SWT.
Ketika Nabi Ibrahim menyampaikan hal itu kepada Ismail, putranya dengan ikhlas menyetujuinya karena yakin bahwa itu adalah perintah Allah.
Peristiwa ini terjadi pada 9 Dzulhijjah, dan Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor kambing dari surga.
Sejak itu, peristiwa ini diperingati sebagai Hari Raya Idul Adha, yang dirayakan umat Islam dengan menyembelih hewan kurban.
2. Pembangunan Ka'bah
Nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk membangun Baitullah (Ka'bah) di Makkah. Ditemani Nabi Ismail, keduanya membangun Ka'bah dengan batu dari lima gunung: Thursina, Thurzita, Libnan, Judi, dan Nur.
BACA JUGA:Daftar Penerima Dana Desa 2025 Kabupaten Buton Tengah Rp53,4 Miliar
Pembangunan diselesaikan dengan meletakkan Hajar Aswad di sudut tenggara. Setelah itu, Allah memerintahkan umat Islam untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah setiap bulan Dzulhijjah.
3. Perintah Ibadah Haji
Allah SWT mewajibkan ibadah haji bagi umat Islam melalui Surat Ali Imran ayat 97:
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari seluruh alam."