Desakan Reshuffle Kabinet Menguat, Iwel Sastra: Jaga Legitimasi dan Kepercayaan Publik Mendesak

Senin 20-10-2025,17:36 WIB
Reporter : Reza
Editor : Reza

SULTRA.DISWAY.ID - JAKARTA – Hasil survei terbaru dari Center of Economic and Law Studies (Celios) yang mengkritisi keras kinerja kabinet di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, telah memicu desakan untuk segera dilakukan perombakan kabinet (reshuffle). 

Celios secara eksplisit menyoroti sepuluh pejabat negara dengan kinerja terburuk dan merekomendasikan penggantian, bahkan secara khusus menunjuk satu nama sebagai yang paling layak untuk diganti demi perbaikan tata kelola pemerintahan.

Menanggapi temuan ini, Senior Partner Advocatus Indonesia, Iwel Sastra, menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto harus menyikapi hasil riset Celios sebagai peringatan serius. 

Menurut Iwel, evaluasi cepat dan tegas terhadap para pembantunya yang dikritik berkinerja buruk adalah langkah vital untuk memastikan program kerja pemerintah berjalan optimal.

Iwel Sastra memperingatkan bahwa membiarkan pejabat-pejabat berkinerja rendah tetap menjabat berisiko tinggi menyebabkan stagnasi dan menghambat realisasi janji-janji kampanye. 

Konsekuensi terburuknya, hal ini dapat mengikis kepercayaan publik dan melemahkan legitimasi pemerintah di mata masyarakat.

Dengan sisa waktu efektif empat tahun di depan, setelah satu tahun masa jabatan berlalu, urgensi untuk bertindak semakin meningkat. 

Iwel menambahkan bahwa keputusan strategis untuk melakukan reshuffle, terutama terhadap pejabat yang dinilai Celios berkinerja paling buruk, harus diambil di awal sisa masa jabatan ini. 

Ini karena tahun terakhir pemerintahan akan terfokus pada persiapan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) berikutnya.

Langkah reshuffle di waktu yang tepat, tegas Iwel, akan menjadi bukti nyata komitmen Presiden Prabowo dalam menjaga efektivitas birokrasi dan mempercepat pencapaian hasil kerja nyata. 

Hal ini merupakan kunci untuk mencegah krisis kepercayaan publik yang berpotensi muncul menjelang akhir masa kekuasaan.

Kategori :