sultra.disway.id - Dalam upaya meningkatkan keterampilan kerja dan mendorong inklusivitas di dunia kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Tenggara menggandeng Sentra Meohai Kendari untuk menggelar pelatihan vokasi bagi 50 penyandang disabilitas di Kota Kendari.
Pelatihan tersebut berlangsung selama enam hari, mulai 23 hingga 28 April 2025, dan mencakup berbagai bidang keterampilan seperti tata kecantikan, tata boga, serta pengelasan listrik.
Kepala Disnakertrans Sultra, LM Ali Haswandy, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Kementerian Sosial RI, Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari, dan mitra industri seperti salon kecantikan lokal.
BACA JUGA:HUT Sultra ke-61, Gubernur Andi Sumangerukka Serukan Semangat Gotong-Royong Bangun Daerah
“Kami ingin memastikan para penyandang disabilitas juga memiliki akses keterampilan yang memadai untuk bisa bersaing di dunia kerja,” ujarnya.
Rincian peserta pelatihan:
- Tata Kecantikan: 30 peserta (24 perempuan tuna rungu & 6 laki-laki)
- Pengelasan Listrik: 20 peserta laki-laki
Program SAMUDRA: Semua Mudah Dapat Kerja
Pelatihan ini merupakan bagian dari program SAMUDRA (Semua Mudah Dapat Kerja) yang diluncurkan dalam Bursa Kerja Sultra 2025.
Program ini melibatkan enam kategori pelatihan vokasi:
- Tata Kecantikan
- Teknik Listrik
- K3 Umum
- Teknologi Informasi
- Tata Boga
- Pelatihan Mandiri (TKM)
Wakil Gubernur Sultra Hugua, saat membuka Job Fair 2025 di kantor Disnakertrans Sultra, menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan disabilitas dalam pelatihan ini.
“Penyandang disabilitas itu keren. Mereka bekerja dengan perasaan, bukan hanya logika. Dunia kerja harus terbuka bagi semua,” tegas Hugua.
Ia juga mendorong perusahaan-perusahaan di Sulawesi Tenggara agar membuka peluang kerja yang ramah disabilitas sesuai kompetensi masing-masing.
Pelatihan ini membuktikan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong kesetaraan hak kerja bagi semua warga, termasuk penyandang disabilitas.
Dengan bekal keterampilan praktis, diharapkan mereka dapat mandiri dan berkontribusi dalam sektor ekonomi lokal.