Video Guru SDN 3 Kaidipang Ngamuk Pecahkan Kaca Sekolah Usai Ditegur Jarang Ngajar

Video Guru SDN 3 Kaidipang Ngamuk Pecahkan Kaca Sekolah Usai Ditegur Jarang Ngajar

Tangkapan layar guru di Bolmut yang ngamuk usai ditegur jarang ngajar--

sultra.disway.id – Dunia pendidikan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara, kembali tercoreng. Seorang guru berinisial FM dari SDN 3 Kaidipang membuat heboh publik setelah aksinya mengamuk di lingkungan sekolah viral di media sosial, Senin (14/7/2025).

FM diduga jarang masuk mengajar, dan ketika ditegur oleh rekan sesama guru, justru meledak emosi hingga memecahkan kaca jendela ruang guru.

Insiden ini terjadi saat jam belajar berlangsung, memicu ketegangan dan ketidaknyamanan di kalangan tenaga pengajar dan siswa.

Kejadian bermula saat FM menegur guru berinisial L.B. yang diketahui memegang absensi kehadiran ASN di sekolah. Bukannya menyelesaikan secara dewasa, FM malah melampiaskan amarahnya di ruang dewan guru. Aksi teriak-teriak hingga pecahnya kaca jendela menjadi puncak keributan.

BACA JUGA:Spesial Malam ini: 9 Kode Redeem Mobile Legends

Beberapa siswa dikabarkan sempat ketakutan dan meninggalkan kelas. Video kejadian ini pun beredar luas, menuai kecaman dari masyarakat serta mencoreng citra dunia pendidikan Bolmut.

Sayangnya, harapan akan adanya penindakan tegas justru pupus di tangan oknum ASN Dinas Pendidikan Bolmut.

Saat insiden dilaporkan, salah satu pejabat malah menanggapinya santai dengan ucapan bernada meremehkan:

“Sudah jo cuma bagitu le, tidak usah dilapor, itu hanya hal kecil.”

Pernyataan itu dinilai sangat tidak profesional dan menyakitkan pihak korban, khususnya keluarga guru L.B. yang merasa terintimidasi.

BACA JUGA:Heboh! Video Selebrasi Tarian Pacu Jalur Marc Marquez Saat Juarai MotoGP Jerman 2025

Anti Mokodompis, anak dari guru L.B., angkat bicara. Ia mewakili keluarganya meminta Bupati Bolmut dan Kepala Dinas Pendidikan untuk bertindak tegas.

“Jika ini terus dibiarkan, bukan hanya nama sekolah yang rusak, tapi juga moral siswa dan lingkungan pendidikan secara keseluruhan,” kata Anti kepada wartawan.

 

Sumber: