Tragis! Petani Dibacok Saat Iduladha: Panasnya Konflik Lahan vs Perusahaan Sawit Tanpa Izin di Konawe Selatan

Ilustrasi pembacokan--istimewa
sultra.disway.id - Hari raya Iduladha yang seharusnya membawa berkah dan kedamaian justru berubah menjadi mimpi buruk di Desa Lamoen, Kecamatan Anggata, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Seorang petani perempuan bernama Diana (38) menjadi korban pembacokan brutal yang diduga dilakukan oleh sejumlah karyawan perusahaan sawit, PT Marketindo Selaras.
Diserang Usai Salat Id, Luka Parah di Perut
Menurut keterangan saksi mata, insiden terjadi tidak lama setelah Diana menunaikan salat Iduladha.
BACA JUGA:Kondisi Memprihatinkan, Gubernur Sultra Minta Museum Daerah Segera Direnovasi
Ia berencana memantau lahan miliknya yang selama ini menjadi objek sengketa dengan pihak perusahaan sawit.
Namun, saat dalam perjalanan, ia tiba-tiba diadang oleh sekelompok orang bersenjata tajam.
"Mereka langsung menyerang. Diana mengalami luka parah di bagian perut dan langsung dilarikan ke rumah sakit," ujar Habil Makora, warga Desa Lamoen yang menyaksikan kejadian tersebut.
Konflik Lahan Tak Kunjung Usai
Insiden ini merupakan buntut dari konflik agraria yang telah berlangsung lama antara warga Lamoen dan PT Marketindo Selaras.
Sengketa terjadi karena tumpang tindih klaim atas lahan pertanian yang kini ditanami sawit oleh perusahaan.
Parahnya, berdasarkan rapat dengar pendapat (RDP) bersama DPRD Sulawesi Tenggara pada Februari 2025, terungkap bahwa perusahaan belum mengantongi Izin Usaha Perkebunan (IUP) maupun Hak Guna Usaha (HGU) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Dengan kata lain, aktivitas PT Marketindo Selaras di kawasan tersebut berpotensi ilegal.
“Perusahaan ini tidak memiliki izin resmi, tapi tetap melakukan pembukaan lahan dan aktivitas produksi. Ini pelanggaran berat terhadap Undang-Undang Perkebunan,” ungkap Andi Rahman, Direktur Eksekutif Walhi Sultra.
BACA JUGA:257 Peselancar Wakil 17 negara Terdaftar Pada WSL Krui Pro 2025
Warga Desak Penegakan Hukum
Warga Desa Lamoen kini mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas. Mereka meminta proses hukum yang adil terhadap pelaku pembacokan serta penghentian operasi PT Marketindo Selaras hingga persoalan hukum diselesaikan.
Sumber: