Sultra Anggarkan Rp50 Juta per Rumah untuk Bangun Kampung Nelayan Merah Putih
Kampung Nelayan--mongabay
sultra.disway.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (sultra) siap menggelontorkan dana sebesar Rp50 juta per rumah untuk mendukung pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, program strategis nasional di sektor kelautan dan perikanan.
Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Pemprov Sultra dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, yang sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Program ini bukan hanya untuk membangun rumah nelayan, tapi juga memperkuat ekonomi masyarakat pesisir dan mengoptimalkan potensi sumber daya laut di Sultra,” ujar Andi Sumangerukka di Kendari, Jumat (7/11/2025).
BACA JUGA:Polres Kolaka Bongkar Sindikat Pembuat SIM Palsu
Menurutnya, pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih menjadi langkah strategis dalam mengembangkan sektor perikanan sebagai penopang ekonomi daerah. Selain meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil, proyek ini juga diharapkan dapat menarik minat investor serta mendorong ekspor hasil laut dari Bumi Anoa.
Andi menambahkan, selain bantuan rumah senilai Rp50 juta, Pemprov Sultra juga akan membangun fasilitas pendukung seperti sekolah bagi anak-anak nelayan, agar tercipta ekosistem kehidupan pesisir yang berkelanjutan.
“Bukan hanya rumah, tapi kita siapkan pula pendidikan untuk anak-anak nelayan. Ekosistemnya dibangun dari hulu sampai hilir,” jelasnya.
Enam Kabupaten Jadi Prioritas
Kepala PPS Kendari, Asep Saepulloh, menyebutkan terdapat enam daerah prioritas yang akan menjadi lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, yaitu Kabupaten Muna, Buton Utara, Buton Selatan, Konawe, Kolaka, dan Bombana.
BACA JUGA:Lansia Hilang Saat Berkebun di Kolaka Utara, Tim SAR Turun Tangan
Menurut Asep, KKP RI telah mengalokasikan Rp22 miliar untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana nelayan di enam wilayah tersebut.
“Setiap kampung nelayan akan dilengkapi dengan pabrik es, cold storage, SPBUN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan), tempat pendaratan ikan, serta unit pengolahan hasil laut,” kata Asep.
Ia menambahkan, kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat mempercepat rantai produksi dan distribusi hasil perikanan, sekaligus menekan biaya operasional nelayan agar pendapatan mereka meningkat.
“Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Sultra menjadi prioritas, karena potensi sumber daya laut dan perikanan daerah ini sangat besar,” tegasnya.
Melalui program ini, Pemprov Sultra bertekad memperkuat posisi daerah sebagai pusat ekonomi maritim di kawasan timur Indonesia. Dengan dukungan infrastruktur modern dan pemberdayaan masyarakat pesisir, Sultra diharapkan menjadi contoh sukses dalam mengelola potensi laut secara berkelanjutan.
Sumber: