Alexander Isak Murka! Newcastle Tutup Pintu ke Liverpool: Berlatih Terpisah dari Tim

sultra, disway.id - Alexander Isak dikabarkan sedang berada di tengah pusaran drama transfer panas musim panas ini.

Penyerang timnas Swedia itu disebut ‘murka’ setelah pemilik Newcastle United menegaskan bahwa ia tidak akan dijual dalam kondisi apa pun pada bursa transfer kali ini, meski Liverpool menunjukkan minat besar.

Liverpool sebelumnya sudah melayangkan tawaran fantastis senilai £110 juta, yang disebut sebagai rekor untuk sesama klub Premier League, namun The Magpies menolaknya mentah-mentah.

Keinginan Isak untuk bergabung dengan The Reds pun tetap teguh, bahkan ia diperkirakan siap menerima tawaran kedua jika Liverpool kembali datang dengan penawaran baru.

Namun, The Telegraph, dilansir Sports Mole, melaporkan bahwa kontrak Isak di St James’ Park masih tersisa tiga tahun, dan manajemen Newcastle telah menyampaikan secara langsung bahwa ia akan bertahan musim panas ini, apapun yang terjadi. Sikap tegas ini membuat sang striker berusia 25 tahun frustrasi berat.

Didepak dari Latihan Tim Utama

Karena ketegangan yang memuncak, Isak kini dilaporkan dipisahkan dari skuad utama dalam sesi latihan.

Ia diminta berlatih terpisah karena belum bisa menerima keputusan klub dengan lapang dada. Jika situasi ini tak berubah, ada kemungkinan Isak sudah memainkan laga terakhirnya untuk Newcastle.

Manajer Eddie Howe bahkan mengindikasikan bahwa Isak tidak akan ambil bagian di awal musim Premier League.

Absennya Isak juga terlihat saat Newcastle menjalani tur pramusim, semakin mempertegas rumor kepindahan.

Liverpool Siap Coba Lagi, tapi Peluang Tipis

Liverpool diyakini akan mencoba mengajukan tawaran kedua jika ada tanda-tanda Newcastle melunak.

Namun, skenario itu disebut sangat kecil kemungkinannya, bahkan jika Newcastle berhasil mendatangkan penyerang baru.

The Magpies baru saja kalah bersaing dengan Manchester United dalam perebutan Benjamin Sesko, dan kini kabarnya mengincar striker Paris Saint-Germain, Randal Kolo Muani.

Meski memiliki penyerang dengan torehan 20 gol per musim adalah keuntungan besar, mempertahankan pemain yang tidak lagi memiliki motivasi justru bisa menjadi bumerang.

Ada kemungkinan Isak mengambil langkah ekstrem, seperti menolak bermain atau berlatih demi memaksa transfer, tak ubahnya seperti yang dilakukan Viktor Gyokeres sebelum pindah dari Sporting Lisbon ke Arsenal.

Sumber: