BMKG Ungkap Penyebab Gempa yang Terjadi di Kendari dan Konawe Selatan

BMKG Ungkap Penyebab Gempa yang Terjadi di Kendari dan Konawe Selatan

Gempa Sultra--

sultra.disway.id - Terungkap penyebab gempa yang terjadi di Kendari dan Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara pada Minggu (7/12) dinihari WITA. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan aktivitas sesar aktif menyebabkan gempa bumi di dua wilayah Sultra tersebut.

Kepala BBMKG Wilayah IV Irwan Slamet mengatakan bahwa gempa bumi tektonik dengan magnitudo (M) 3,1 tersebut mengguncang wilayah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sultra, pada pukul 2.25 Wita.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 3,1," kata Irwan Slamet.

Dengan melihat episenter, menurut dia, gempa bumi itu terletak pada koordinat 4.03 Lintang Selatan (LS), 122.43 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 43 kilometer Timur Laut Konawe Selatan, pada kedalaman 5 kilometer.

BACA JUGA:Bikin Penasaran, Perilisan GTA 6 Mundur Lagi

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif," ujarnya.

Irwan Slamet mengungkapkan bahwa berdasarkan estimasi peta guncangan dan laporan masyarakat, gempa bumi tersebut menimbulkan guncangan di wilayah Kota Kendari dengan skala III MMI atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah, serta getaran seakan-akan ada truk berlalu.

"Sedangkan di Konsel dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ungkap Irwan Slamet.

Ia menjelaskan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut.

BACA JUGA:Hasil Drawing Piala Dunia 2026: Brasil & Prancis Masuk Grup Neraka

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Irwan Slamet menyampaikan bahwa hingga pukul 03.30 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.

 

Sumber: