Kopdes Merah Putih, Wujudkan Kemerdekaan Sejati Melalui Pemerataan Ekonomi

Selasa 22-07-2025,10:45 WIB
Reporter : Reza
Editor : Reza

JAKARTA, DISWAY.ID - Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih merupakan bagian dari realisasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan kemerdekaan sejati melalui kemandirian dan pemerataan ekonomi.

“Presiden konsisten. Program-programnya sejalan dengan Asta Cita, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” kata Tenaga Ahli Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Offi ce (PCO), Fithra Faisal, di Jakarta, Senin (21/7).

Dalam peluncuran kelembagaan 80 ribu Kopdes Merah Putih yang digelar di Desa Bentengan, Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin siang, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kemerdekaan sejati bukan hanya soal simbol negara, tetapi juga harus tercermin dari kesejahteraan rakyat. Koperasi, menurut Presiden, adalah bentuk perjuangan kolektif untuk menciptakan kehidupan yang lebih layak bagi seluruh masyarakat.

Fithra menjelaskan, Kopdes Merah Putih akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan mendorong partisipasi aktif masyarakat dari bawah ke atas. Koperasi ini juga menjadi perwujudan dari konsep development as freedom atau pembangunan sebagai kebebasan, sebagaimana diperkenalkan oleh ekonom peraih Nobel, Amartya Sen.

Konsep ini menekankan bahwa pembangunan sejati adalah proses perluasan kebebasan nyata yang dinikmati oleh individu. Bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang penghapusan “ketidakbebasan" seperti kemiskinan, kelaparan, dan kurangnya hak politik, serta perluasan kemampuan manusia untuk mencapai tujuan mereka.

Dengan demikian, lanjut Fithra, masyarakat akan lebih bebas berpartisipasi dalam proses pembangunan. Pembangunan tidak lagi bersifat top-down, melainkan bottom-up. “Makanya, itu jadi ekonomi yang inklusif dan ekonomi yang merdeka tadi,” tegasnya.

Melalui Kopdes Merah Putih, Presiden ingin memastikan partisipasi masyarakat di tingkat bawah menjadi lebih signifi kan. Koperasi ini diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian desa dan meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi petani dan nelayan.

“Kalau kita lihat realitas sehari-hari, khususnya petani, nilai tukar mereka sangat rendah. Kenapa? Karena saat panen, mereka terpaksa langsung menjual hasilnya. Kalau tidak segera dijual, akan busuk. Akibatnya, pendapatan rendah dan produktivitas tidak optimal,” ujar Fithra.

Kopdes Merah Putih hadir untuk menjawab persoalan tersebut, antara lain melalui penyediaan gudang penyimpanan, cold storage untuk nelayan, dan fasilitas logistik. Dengan begitu, hasil panen atau tangkapan bisa disimpan lebih lama dan dijual pada waktu yang lebih menguntungkan, sehingga nilai tambahnya meningkat.

“Kopdes Merah Putih juga meminimalisir tengkulak. Memotong jalur produksi sehingga membuat lebih efi sien,” tegasnya.

Lebih jauh, Kopdes Merah Putih juga diyakini mampu menciptakan lapangan kerja baru di desa, sehingga anak-anak muda tidak perlu lagi merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.

Sebagai ilustrasi, jika setiap koperasi dikelola oleh enam orang—tiga pengurus dan tiga pengawas—maka 80 ribu Kopdes Merah Putih akan membuka sekitar 480 ribu lapangan kerja langsung di seluruh Indonesia.

“Melalui koperasi, anak-anak muda bisa mulai membangun dari desa, menciptakan peluang-peluang baru dan membuka ruang-ruang ekonomi di kampung halamannya,”

Tags :
Kategori :

Terkait