sultra.disway.id – Suasana tenang salat zuhur berjemaah di Masjid Roudoh, Kampung Tegal Kepatihan, Klaten, mendadak berubah menjadi momen penuh haru.
Seorang pria bernama Khamidun, atau yang akrab disapa Midun (53), meninggal dunia dalam kondisi sujud.
Ia wafat di rumah Allah, dalam posisi paling mulia yang hanya diberikan pada hamba terpilih—sujud kepada Sang Pencipta.
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Pemkot Baubau Larang Acara Joget
Detik-Detik Meninggal Saat Sujud
Dalam rekaman CCTV yang viral di media sosial, Midun terlihat ikut salat berjemaah seperti biasa. Namun, saat rakaat terakhir, seluruh jamaah berdiri, Midun justru tetap dalam posisi sujud.
Tak bergerak. Tak bergeming. Hingga akhirnya jamaah lain menyadari ada yang tak wajar.
“Awalnya saya tawari beliau untuk menjadi imam, tapi menolak dengan senyum kecil,” kata Prasetyo Nugroho, sang imam masjid saat itu. “Saat posisi sujudnya agak miring ke depan dan tidak bangkit, saya langsung curiga.”
Beberapa jamaah langsung menghampiri. Setelah diperiksa, tubuh Midun telah tak bernyawa.
Kabar meninggalnya Midun mengguncang warga sekitar, bukan karena kepergiannya saja, melainkan karena latar belakang hidupnya.
Midun dikenal sebagai mantan preman yang pernah menempuh kehidupan kelam. Badannya penuh tato dan bekas luka jahitan, tanda masa lalu yang keras.
BACA JUGA:3 Doa Rasulullah SAW untuk Tenangkan Hati Saat Cuaca Ekstrem Hujan, Angin Kencang, dan Petir
Namun beberapa tahun terakhir, Midun berubah. Ia rajin ke masjid, ikut kegiatan warga, dan meninggalkan masa lalu kelamnya. “Orang-orang panggil dia ‘Midun Gali’, tapi akhir-akhir ini dia lebih sering di masjid,” ujar warga.
Dalam Islam, meninggal dalam keadaan sujud saat salat, terlebih di masjid, adalah tanda husnul khatimah—akhir hidup yang baik.
Midun meninggal dalam keadaan bersih setelah wudhu, sujud di rumah Allah, dalam salat berjemaah. Sebuah kematian yang didambakan oleh jutaan umat Muslim.
“Kami cek tanda vital, detak jantung sudah tidak ada. Pupils juga tak merespons. Masya Allah... Meninggalnya orang yang telah bertaubat, saat bersujud, begitu damai,” tulis Kholid Imawan, petugas ambulans dari Lazismu Klaten yang datang ke lokasi.