sultra.disway.id - Media sosial kembali diguncang oleh viralnya nama Andini Permata, usai beredarnya video berdurasi 2 menit 31 detik yang memperlihatkan wanita muda bersama seorang anak laki-laki—diduga sebagai adiknya.
Video yang menyebar luas di platform seperti TikTok dan X (sebelumnya Twitter) ini bukan hanya satu, melainkan disebut bagian dari puluhan video lainnya yang kini ramai diburu warganet.
Dalam video tersebut, wanita yang disebut-sebut sebagai Andini terlihat melakukan gerakan menari, sementara bocah laki-laki di sebelahnya tampak kebingungan.
BACA JUGA:Viral! Anak Pejabat Polisi Bersama Wanita Tabrak Lari Pakai Mobil Dinas Propam
Ekspresi bocah itulah yang kemudian memicu reaksi dan spekulasi liar dari netizen. Banyak yang merasa risih, khawatir, dan mempertanyakan batas kewajaran dari konten tersebut—apalagi karena melibatkan anak kecil.
Meski namanya mendadak viral, identitas asli Andini Permata hingga kini masih menjadi misteri. Tidak ada akun media sosial resmi atau terverifikasi yang bisa dikaitkan secara pasti dengan sosok dalam video.
Meski begitu, banyak pengguna internet yang berusaha melacak akun TikTok dan Instagram yang diduga milik Andini Permata demi mencari kejelasan—yang pada akhirnya justru membuat konten ini semakin viral dan liar.
Jangan Asal Klik!
Fenomena semacam ini memang menarik perhatian, apalagi ketika kontennya memicu perdebatan etika dan moral.
BACA JUGA:Zodiak Hari Ini Rabu 9 Juli 2025: Virgo Fokus Kerja, Scorpio Dapat Kabar Bahagia!
Namun, para pakar keamanan digital mengingatkan, di balik viralnya video 2 menit 31 detik tersebut, terdapat risiko besar yang bisa merugikan pengguna internet.
Berikut sederet bahayanya:
1. Risiko Keamanan Digital
Link video yang tersebar di grup chat, komentar, atau platform ilegal bisa saja menyimpan malware. Sekali klik, perangkat Anda bisa diretas, disadap, atau terinfeksi virus.
2. Modus Penipuan dan Pemerasan
Pelaku kejahatan siber memanfaatkan rasa ingin tahu publik. Tautan bertuliskan "versi full" bisa menjadi jebakan. Setelah Anda membuka, mereka bisa mencuri data pribadi atau memeras dengan ancaman.