sultra.disway.id – Sebuah kapal tunda (tugboat) bernama TB Iska 1165 dilaporkan kandas di perairan Tanjung Goram, Desa Lantagi, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara, pada Sabtu dini hari (28/6).
Kapal ini diduga terhantam gelombang tinggi akibat cuaca buruk, yang menyebabkan kapal sulit dikendalikan dan akhirnya kandas.
Menurut laporan resmi dari Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin, insiden ini pertama kali dilaporkan oleh warga bernama Erik pada pukul 02.00 Wita melalui Comm Centre Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari.
BACA JUGA:Banjir Parah Rendam Buton Utara, Rantegola Terendam hingga 2 Meter
“Pada pukul 02.15 Wita, Tim Rescue Pos SAR Wakatobi langsung diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk melakukan bantuan SAR,” ungkap Amiruddin.
Perjalanan menuju lokasi kejadian (LKP) dari Dermaga Marina Wanci memakan jarak sekitar 32,78 nautical mile (NM), atau setara dengan 60 kilometer lebih di tengah laut.
Setibanya di lokasi pada pukul 05.40 Wita, tim SAR mendapati TB Iska 1165 dalam kondisi kandas dan belum bisa dievakuasi total karena tingginya gelombang laut yang menghambat pergerakan RIB (Rigid Inflatable Boat) tim SAR.
Namun, pada pukul 07.40 Wita, setelah air laut mulai surut dan gelombang sedikit mereda, sebanyak 6 orang POB (Person on Board) berhasil dievakuasi dari atas kapal dan turun dengan selamat.
BACA JUGA:Eks Manajer Keuangan PT Pos Kendari Dijebloskan ke Tahanan, Tersandung Kasus Korupsi Rp5,2 Miliar
“Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, seluruh kru dalam kondisi selamat,” tegas Amiruddin.
Cuaca Buruk Jadi Faktor Utama
Berdasarkan pantauan BMKG, cuaca ekstrem dengan angin kencang dan gelombang tinggi memang sedang melanda sejumlah wilayah perairan Sulawesi Tenggara, termasuk kawasan Tanjung Goram.
Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi pelaku transportasi laut dan nelayan agar lebih berhati-hati berlayar, terutama saat kondisi cuaca tidak bersahabat.
Imbauan untuk Masyarakat dan Pelaut
Basarnas Kendari mengimbau agar:
- Selalu memantau informasi cuaca dari BMKG sebelum berlayar.
- Menggunakan alat navigasi yang memadai dan berstandar keselamatan laut.
- Tidak memaksakan pelayaran saat kondisi ekstrem, demi keselamatan kru dan kapal.
Insiden kandasnya TB Iska 1165 menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca ekstrem di laut.
Kecepatan respons tim SAR dan koordinasi yang sigap berhasil menyelamatkan seluruh kru tanpa korban jiwa. Semoga ke depan, kejadian serupa bisa dicegah dengan lebih baik melalui kesiapan dan kehati-hatian semua pihak yang berkegiatan di laut.