sultra.disway.id – Kawasan Eks MTQ, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Jumat (16/5/2025) menjadi ajang tawuran pelajar.
Tawuran pelajar di lokasi eks MTQ tersebut pun kemudian mengundang perhatian publik usai video kejadian tersebar luas di media sosial, memperlihatkan ratusan siswa terlibat saling lempar dan aksi kejar-kejaran.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Kendari, AKP Picha Armedi, menyampaikan bahwa pihaknya masih mendalami kronologi dan identitas para pelajar yang terlibat dalam aksi tersebut.
Ia menegaskan bahwa proses penyelidikan sedang berjalan untuk mengetahui penyebab pasti dan siapa saja pelaku yang memicu keributan.
BACA JUGA:Jadwal Pemberangkatan 6 Kloter Jemaah Haji Sultra 2025 ke Tanah Suci
“Kami masih menerima laporan awal. Saat ini tim penyidik dari Satreskrim Polresta Kendari sedang mendalami siapa yang memulai dan apa motifnya,” ungkap AKP Picha saat ditemui awak media.
Menurut informasi awal yang diterima aparat, tawuran ini terjadi ketika para pelajar sedang mengikuti kegiatan bersih-bersih di area Eks MTQ Kendari.
Namun, belum diketahui pasti pelajar dari sekolah mana yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Masih kami selidiki lebih lanjut. Informasi awal menyebut mereka sedang mengikuti kegiatan bersih-bersih, tetapi kemudian terjadi bentrok. Siapa yang menyerang lebih dulu juga masih dalam proses klarifikasi,” lanjutnya.
Polisi juga belum bisa memastikan jumlah korban maupun kerusakan akibat tawuran tersebut. Meski begitu, laporan awal telah diterima dari salah satu guru yang menyaksikan langsung kejadian, meskipun laporan resmi dari pihak sekolah belum masuk secara tertulis.
BACA JUGA:Sekda Sultra Asrun Lio Dicecar 45 Pertanyaan Selama 4 Jam oleh Penyidik Kejati Soal Korupsi
“Laporan lisan sudah ada dari salah satu guru. Namun laporan tertulisnya belum kami terima secara resmi. Tim kami masih memverifikasi informasi dan memeriksa bukti di lapangan,” tambah AKP Picha.
Dalam video yang beredar, terlihat suasana mencekam saat para pelajar saling melempar benda dan berlari ketakutan.
Terdengar juga teriakan histeris dari para siswa yang mencoba menghindari bentrokan. Beberapa siswa tampak panik dan lari ke area sekitar untuk mencari perlindungan.
Polresta Kendari mengimbau para pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat agar turut membantu menjaga ketertiban lingkungan sekolah serta meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas pelajar, terutama saat berada di luar lingkungan sekolah.