sultra.disway.id - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat sebanyak 321 wilayah di daerah ini masih tergolong blank spot, atau belum tersentuh layanan akses digital dan jaringan komunikasi.
Kondisi tersebut menjadi tantangan serius bagi Pemprov Sultra dalam mewujudkan pemerataan akses informasi dan konektivitas digital, terutama di wilayah terpencil dan kepulauan.
Kepala Diskominfo Sultra, Ridwan Badallah, mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai langkah strategis untuk menekan jumlah wilayah blank spot.
Salah satunya dengan berkoordinasi langsung bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, serta menggandeng pemerintah kabupaten dan kota se-Sultra.
BACA JUGA:Harga iPhone 15 dan iPhone 16 di iBox Turun Drastis, Momen Emas untuk Upgrade
“Upaya penanganan blank spot ini kami lakukan secara kolaboratif, baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, agar pembangunan infrastruktur digital bisa berjalan lebih cepat dan tepat sasaran,” ujar Ridwan, Jumat (19/12/2025).
Sebagai langkah awal, Diskominfo Sultra pada tahun 2025 telah membangun satu Base Transceiver Station (BTS) yang berlokasi di Desa Lakanaha, Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat, dengan dukungan anggaran sebesar Rp1 miliar.
Tak berhenti di situ, Ridwan menambahkan, pada tahun 2026 pihaknya kembali merencanakan pembangunan satu titik BTS tambahan, termasuk dukungan pembangunan BTS yang dibiayai melalui anggaran pemerintah pusat.
Dengan percepatan pembangunan infrastruktur digital tersebut, Pemprov Sultra menargetkan pada tahun 2029 seluruh wilayah di Sulawesi Tenggara sudah terbebas dari blank spot, sehingga masyarakat dapat menikmati akses komunikasi dan digitalisasi secara merata.