sultra.disway.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari resmi menyiapkan lahan seluas 6,8 hektare di Kelurahan Abeli Dalam, Kecamatan Puuwatu, sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat permanen.
Langkah ini dilakukan setelah Kementerian Sosial menetapkan Kendari sebagai salah satu dari 108 daerah prioritas pembangunan Sekolah Rakyat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Amir Hasan, menjelaskan bahwa lahan tersebut merupakan aset pemkot yang telah dibebaskan sejak masa Wali Kota sebelumnya.
"Lahan itu sudah siap untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera," ungkap Amir, Jumat (19/9/2025).
BACA JUGA:Sekolah Garuda, Pendidikan Kelas Dunia
Amir menambahkan, pembangunan fisik gedung Sekolah Rakyat akan ditangani pemerintah pusat.
"Jika semua urusan lahan sudah tuntas, kemungkinan pembangunan dimulai pada 2026," ujarnya.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menegaskan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, Pemkot Kendari telah berkoordinasi langsung dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wamensos Agus Jabo Priyono di Jakarta.
"Kami sudah menyiapkan lahan 6,8 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Saat ini programnya sudah berjalan dengan sekitar 50 siswa, tetapi masih menumpang di gedung sosial. Nantinya mereka akan direlokasi ke sekolah permanen," jelas Siska.
Ia menyebut Sekolah Rakyat di Kendari dirancang untuk menyatukan jenjang SD, SMP, hingga SMA dalam satu atap, sehingga lebih efisien dan terintegrasi.
BACA JUGA:Cek Kesehatan Gratis Serbu Sekolah, Revolusi Kesehatan Pelajar
Tak hanya sektor pendidikan, Sekolah Rakyat juga akan terhubung dengan berbagai pelatihan ekonomi kreatif. Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Teuku Riefky Harsya saat berkunjung ke Kendari pada 26 Agustus 2025.
Menurutnya, kehadiran Sekolah Rakyat adalah langkah mulia yang bukan hanya membuka akses pendidikan, tetapi juga mencetak peluang baru di sektor kreatif.
"Indonesia saat ini memiliki 26,5 juta pekerja di sektor ekonomi kreatif, dan separuhnya masih di bawah usia 40 tahun. Artinya, ini sektor yang relevan dengan generasi muda dan akan kita dorong bersama," terang Riefky.
Ia menyebut Sekolah Rakyat nantinya akan dipadukan dengan pelatihan fesyen, kriya kecantikan, desain, musik, film, hingga fotografi.