Tak Cuma Banjir, Kota Kendari Juga Dilanda Tanah Longsor

Tak Cuma Banjir, Kota Kendari Juga Dilanda Tanah Longsor

Banjir yang melanda Kendari--ist

sultra.disway.id – Bencana banjir dan tanah longsor kembali melanda Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, seiring dengan tingginya intensitas hujan dalam sepekan terakhir.

Data terbaru dari Dinas Sosial (Dinsos) Sultra mencatat sebanyak 150 rumah warga terdampak, dengan total 141 kepala keluarga (KK) yang mengalami kerugian.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Sultra, Wawan Ariyanto, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil rapid assessment tim di lapangan, terdapat 139 rumah yang terendam banjir dan 11 rumah tertimbun longsor.

“Banjir dan tanah longsor kali ini cukup meluas. Di wilayah Kelurahan Lepo-Lepo saja, tercatat ada 103 rumah dengan 103 KK yang terdampak langsung. Selain itu, wilayah Sanua, Kampung Salo, dan Sodohoa juga mengalami hal serupa,” ujar Wawan kepada media, Senin (30/6).

BACA JUGA:SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 Kota Baubau Resmi Dibuka, Begini Cara Daftarnya!

Sebaran Lokasi Terdampak:

  • Kelurahan Lepo-Lepo: 103 rumah, 103 KK
  • Kelurahan Sanua: 14 rumah, 16 KK
  • Kampung Salo: 20 rumah, 20 KK
  • Sodohoa: 2 rumah, 2 KK

Selain banjir, Dinsos Sultra melaporkan 11 rumah tertimbun tanah longsor, yakni:

  • Sanua: 9 rumah
  • Sodohoa: 2 rumah
  • Satu warga dilaporkan mengalami luka ringan, dan saat ini telah mendapatkan penanganan medis.

Sebagian besar warga telah mengungsi secara mandiri ke tempat yang lebih aman, seperti rumah kerabat, masjid, hingga tenda-tenda pengungsian yang disiapkan pemerintah.

BACA JUGA:Kota Kendari Terendam Banjir, Begini Kata Gubernur Sultra Andi Sumangerukka

Gubernur Sultra juga telah meninjau langsung kondisi pengungsi di Masjid Kali Wanggu, salah satu titik evakuasi di Kendari.

Pemerintah Provinsi Sultra bergerak cepat dengan menyalurkan bantuan kebutuhan dasar, termasuk:

  • Makanan siap saji
  • Air bersih
  • Tenda gulung
  • Selimut & kasur lipat
  • Perlengkapan bayi
  • Alat kebersihan
  • Family kit
  • Dapur umum lapangan

“Kami terus pantau situasi. Ketinggian air, khususnya di Lepo-Lepo, bahkan masih terus bertambah. Warga juga mulai evakuasi mandiri dengan bantuan Tagana dan petugas Dinsos di lapangan,” lanjut Wawan.

Hingga berita ini diturunkan, banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga, mengingat curah hujan diprediksi masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

 

Sumber: