Kalapas Aniaya Napi, Lapas Baubau Langsung Ricuh!

Tangkapan layar rusuh Lapas Baubau--ist
sultra.disway.id – Situasi panas melanda Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Baubau, Sulawesi Tenggara, pada Kamis (26/6/2025), setelah mencuat dugaan penganiayaan narapidana oleh Kepala Lapas (Kalapas) dan sejumlah petugas.
Aksi tersebut memicu kemarahan besar dari penghuni lapas, keluarga narapidana, hingga aktivis hak asasi manusia.
Kejadian bermula dari beredarnya informasi dan video viral yang menunjukkan adanya dugaan kekerasan fisik terhadap beberapa narapidana.
Para napi disebut-sebut mengalami perlakuan kasar dan tidak manusiawi, yang menurut kesaksian sejumlah sumber telah terjadi berulang kali.
BACA JUGA:JAKIM 2025: Kolaborasi Olahraga dan Pariwisata untuk HUT Jakarta ke-498
“Ini bukan cuma sekali dua kali. Setiap hari kami ditekan, dipukul, dihina,” ujar salah satu narapidana dalam rekaman video yang beredar di media sosial.
Kemarahan pun memuncak di dalam lapas. Narapidana secara spontan meneriakkan makian kepada Kalapas dan menuntut agar kekerasan segera dihentikan.
Tak hanya dari dalam tembok penjara, gelombang protes juga menggema dari luar. Puluhan keluarga narapidana bersama sejumlah aktivis menggelar unjuk rasa di depan gerbang Lapas Baubau.
Aksi yang semula berjalan damai, berubah ricuh ketika massa mencoba memaksa masuk ke dalam lapas. Terjadi aksi saling dorong dengan petugas, bahkan nyaris terjadi adu jotos antara pendemo dan aparat penjagaan.
BACA JUGA:Banjir Parah Rendam Buton Utara, Rantegola Terendam hingga 2 Meter
“Kami tidak akan diam. Jika tidak ada keadilan, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar,” tegas salah satu orator dalam aksi tersebut.
Dalam aksi tersebut, massa menyuarakan tuntutan keras agar Kalapas Baubau, Tubagus M. Chaidir, dan para petugas yang diduga terlibat kekerasan segera dicopot dan diproses secara hukum.
“Ini bukan pembinaan, ini penyiksaan. Kami minta pemerintah pusat dan Kemenkumham turun tangan!” teriak seorang aktivis dari atas mobil komando.
Menanggapi tudingan tersebut, Kalapas Tubagus M. Chaidir membantah keras telah melakukan kekerasan. Ia menyebut insiden yang terjadi hanya sebatas bentuk pembinaan tegas.
Sumber: