Kapal Penumpang Dihantam Ombak Besar di Perairan Wakatobi, Begini Kondisi Penumpangnya

Kapal Penumpang Dihantam Ombak Besar di Perairan Wakatobi, Begini Kondisi Penumpangnya

Ilustrasi kapal dihantam ombak--ist

sultra.disway.id – Sebuah insiden kecelakaan laut terjadi di Perairan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada Minggu dini hari (15 Juni 2025), setelah sebuah kapal yang membawa enam penumpang dihantam badai saat berlayar dari Kaledupa menuju Wanci.

Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin, mengonfirmasi bahwa seluruh penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat oleh Tim Penyelamat Pos SAR Wakatobi.

“Kami menerima informasi kapal yang kecelakaan akibat dihantam badai di Wakatobi,” ujar Amiruddin saat dihubungi pada Minggu pagi.

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Minggu Ini: 15 Juni 2025, Hati-Hati di Asmara, Keuangan, dan Karier!

Kronologi Kejadian

Insiden bermula pada pukul 18.00 Wita ketika kapal berangkat dari Kaledupa menuju Wanci. Namun, sekitar pukul 21.00 Wita, kapal diterjang cuaca buruk dan ombak tinggi yang mengakibatkan para penumpang kehilangan kendali dan akhirnya terombang-ambing di tengah laut.

Pada pukul 02.13 Wita, salah seorang korban berhasil menghubungi pihak SAR, melaporkan lokasi kejadian serta kondisi para penumpang.

Tim SAR Pos Wakatobi langsung diberangkatkan ke lokasi sekitar pukul 02.30 Wita dengan jarak tempuh sekitar 16,9 mil laut dari dermaga.

Pada pukul 03.36 Wita, lima orang korban ditemukan di sebuah pulau tak berpenghuni di sekitar lokasi kecelakaan dalam keadaan selamat.

Satu korban lainnya sempat ikut terbawa arus bersama kapal yang hanyut.

BACA JUGA:Wilayah Sulawesi Tenggara Akan Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang Sore Ini

“Sekitar pukul 04.27 Wita, tim akhirnya juga menemukan kapal yang hanyut sejauh 2,55 mil laut dari lokasi kejadian. Korban ditemukan dalam keadaan selamat,” jelas Amiruddin.

Seluruh penumpang dievakuasi ke Pelabuhan Patinggu, Wakatobi, pada pukul 06.10 Wita. Operasi SAR dinyatakan selesai dan seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

Berdasarkan insiden ini, Basarnas mengimbau seluruh masyarakat, khususnya nelayan dan pelaut tradisional di kawasan Wakatobi dan sekitarnya, untuk lebih berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama saat malam hari.

“Kecelakaan ini bisa terjadi kapan saja jika kita tidak waspada terhadap kondisi cuaca. Kami sarankan selalu memantau prakiraan BMKG sebelum melaut,” tambah Amiruddin.

Sumber: