sultra.disway.id – Nama Andini Permata mendadak viral dan menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Perempuan ini diduga kuat sebagai pemeran dalam sebuah video tidak senonoh yang melibatkan anak di bawah umur dan memicu kecaman luas dari publik.
Namun, di tengah kehebohan tersebut, beredar pula banyak tautan mencurigakan yang mengatasnamakan Andini Permata.
Tautan-tautan ini tidak hanya menyesatkan, tetapi juga membahayakan perangkat pengguna karena mengandung malware, ransomware, dan phising.
BACA JUGA:Doa Setelah Sholat Tahajud: Dzikir, Sholawat, dan Keutamaannya dalam Islam
Beberapa akun media sosial telah memperingatkan warganet untuk tidak sembarangan mengklik tautan yang diklaim berisi video Andini Permata. Salah satu peringatan datang dari akun X (dulu Twitter) @dhemit_is_back yang menyebut bahwa sebagian besar link tersebut adalah jebakan siber.
"Waspada Link yang terdapat pada video diduga hubungan sedarah kakak adik Andini Permata," tulis akun tersebut, Jumat (11/7).
Investigasi warganet juga menunjukkan bahwa tautan-tautan itu diarahkan ke:
- Situs phising pencuri akun media sosial
- Situs spam berisi iklan dewasa
- File yang terinfeksi ransomware yang dapat mengunci dan mencuri data pribadi pengguna
Selain memberi peringatan siber, akun yang sama juga menyebut bahwa keberadaan perempuan yang diduga sebagai Andini Permata masih dalam pelacakan digital (tracing) dan diperkirakan berada di wilayah Jawa Timur, tepatnya di Desa Betro, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.
BACA JUGA:Pembunuh Tante Artis FTV Ivonne Ditangkap di Konawe Usai Buron Sepekan
Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian atau otoritas berwenang terkait lokasi atau identitas pelaku dalam video tersebut.
Perlu dicatat bahwa hingga berita ini diturunkan:
- Belum ada pihak resmi yang memastikan identitas wanita dalam video sebagai "Andini Permata".
- Tidak ada kejelasan apakah nama tersebut asli, samaran, atau rekayasa internet.
- Beberapa potret yang beredar pun belum diverifikasi keasliannya.
Konten seperti yang diduga dalam video ini termasuk dalam kategori eksploitasi anak, yang tidak hanya melanggar hukum, tapi juga berpotensi menjerat siapa pun yang menyimpan atau menyebarkannya ke jalur pidana berat sesuai UU ITE dan UU Perlindungan Anak.
BACA JUGA:Sanksi Berat Menanti ASN Sultra Sindikat Pencurian Laptop Bapenda
"Hentikan pencarian dan penyebaran video dewasa yang melibatkan anak di bawah umur. Ini bukan hanya pelanggaran moral tapi juga pidana."