KM Alif Berkah Kandas di Perairan Pulau Bokori Konawe, Begini Kondisi 352 Penumpangnya

Rabu 11-06-2025,13:07 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

sultra.disway.id — Tim SAR Basarnas Kendari berhasil mengevakuasi sebanyak 352 orang, terdiri dari 346 penumpang dan 6 anak buah kapal (ABK), dari Kapal Motor (KM) Alif Berkah yang kandas di perairan dangkal Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, pada Senin (9/6/2025) malam.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Kendari, Amiruddin, menyampaikan bahwa kapal dilaporkan kandas pada pukul 18.32 WITA dan segera ditindaklanjuti oleh tim penyelamat.

"Pada pukul 18.50 WITA, Tim Penyelamat KPP Kendari diberangkatkan menuju lokasi kejadian menggunakan KN SAR Pacitan karena jumlah penumpang yang besar," ujar Amiruddin saat ditemui di Kendari, Senin malam.

BACA JUGA:Website DPRD Sulteng Diretas, Jadi Sarana Promosi Judi Online

Evakuasi Dramatis Gunakan Perahu Karet

Evakuasi penumpang berlangsung dalam kondisi malam hari dan dilakukan secara bertahap menggunakan perahu karet menuju KN SAR Pacitan, mulai pukul 20.15 hingga 22.00 WITA.

Satu penumpang dievakuasi lebih dulu karena membutuhkan perawatan medis, dan langsung dibawa ke RS Santa Anna Kendari.

"Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Kapal KN SAR Pacitan tiba di Dermaga Basarnas Kendari sekitar pukul 22.30 WITA," jelas Amiruddin.

Sementara enam ABK kapal memilih tetap berada di kapal menunggu air pasang agar bisa menarik KM Alif Berkah ke daratan.

Penumpang Panik, Air Masuk ke Lambung Kapal

Salah seorang penumpang, Ica (20), menceritakan detik-detik mencekam saat kapal kandas. Ia mengaku mendengar suara benturan keras di lambung kapal sebelum air mulai masuk.

BACA JUGA:Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Taipa Konawe Utara, Begini Kondisinya Saat Ditemukan

"Penumpang panik, ada yang sampai teriak-teriak. Kita disuruh diam di tempat, tapi banyak yang naik ke atap kapal karena takut," ujarnya.

Ica juga menambahkan bahwa keberangkatan kapal sempat mengalami penundaan tanpa pemberitahuan, yang membuat penumpang merasa tidak nyaman.

"Kapal seharusnya berangkat dari Pelabuhan Langara pukul 13.00 WITA, tapi baru berangkat pukul 16.00 WITA. Katanya karena muat motor juga, tapi tidak dijelaskan ke kami," ungkapnya.

Operasi penyelamatan ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk Polairud Polda Sultra, Lanal Kendari, KSOP, KP3 Kendari, Tagana Sultra, dan Kartana, yang turut membantu pengamanan dan logistik selama proses evakuasi.

Pihak terkait diharapkan segera melakukan evaluasi dan pemeriksaan menyeluruh terhadap standar keselamatan pelayaran, khususnya pada jalur penyeberangan Langara–Kendari yang padat digunakan masyarakat.

Kategori :