sultra.disway.id - Publik sempat dihebohkan dengan kabar Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, yang dilaporkan sebagai orang hilang ke pihak kepolisian.
Laporan tersebut dilayangkan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pada Kamis (18/9/2025).
Mereka menilai keberadaan sang bupati tidak jelas karena sulit ditemui di daerah.
BACA JUGA:Sebulan Tak Terlihat, Bupati Buton Hilang, Warga Lapor Polisi
Namun, misteri itu akhirnya terjawab. Alvin muncul dan memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak menghilang, melainkan tengah melaksanakan perjalanan dinas selama 20 hari ke Jakarta.
“Saya dua minggu hari kerja di Jakarta, sebenarnya 20 hari termasuk Sabtu-Minggu. Jadi jangan anggap saya menghilang,” jelas Alvin kepada wartawan, Minggu (21/9/2025).
Alvin mengatakan selama berada di Jakarta, ia menghadiri sejumlah pertemuan penting di beberapa kementerian, salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR).
Dari pertemuan tersebut, Buton berhasil mendapatkan dukungan untuk peningkatan jalan di Stadion 2.
Tak hanya itu, Alvin juga sempat menghadiri kegiatan akademik di Yogyakarta. Ia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendukung pengembangan pertanian di Buton.
BACA JUGA:Bentrok Antarkelompok di Kapontori Buton Sultra Dipicu Berebut Lahan Tambang
“Setelah dari UGM, saya kembali ke Jakarta bertemu Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik. Jadi semua aktivitas saya terdokumentasi dengan baik,” ungkap Alvin.
Sebelumnya, laporan ke kepolisian diajukan karena sejumlah mahasiswa menilai sang bupati sulit ditemui, terutama ketika mereka ingin menyampaikan aspirasi. Bahkan, dalam tiga kali aksi demonstrasi, Alvin tidak pernah hadir menemui massa.
“Banyak persoalan yang hendak kami pertanyakan, tapi bupati tidak pernah menemui kami,” ujar Ketua Komisariat HMI Buton, Yusmiati.
Meski demikian, Alvin memastikan dirinya tetap fokus menjalankan amanah sebagai kepala daerah. Ia menegaskan perjalanan dinasnya ke luar daerah semata-mata untuk kepentingan pembangunan Buton.