sultra.disway.id — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) resmi menyiapkan program Bantuan Siswa Miskin (BSM) tahun 2025 bagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Program ini digagas langsung oleh Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, sebagai bentuk kepedulian untuk meringankan beban siswa dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan hingga selesai.
1. Kuota BSM 2025 Hanya 1.700 Siswa
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, Prof. Aris Badara, menjelaskan bahwa jumlah usulan penerima bantuan mencapai 3.500 siswa.
BACA JUGA:Tok! Pemkot Baubau Tetapkan Kawasan Tanpa Rokok, Ini Daftarnya
Namun, karena keterbatasan anggaran, hanya sekitar 1.700 siswa yang bisa menerima BSM tahun ini.
“Jumlah siswa kita sekitar 120 ribu, tapi anggarannya terbatas sehingga tidak semuanya bisa mendapatkan bantuan. Kuotanya bahkan tidak sampai 2.000. Oleh karena itu, Pak Gubernur mengarahkan agar ditambah melalui APBD Perubahan,” ujar Prof. Aris, Rabu (20/8/2025).
2. Seleksi Ketat, Wajib Lampirkan Dokumen
Pemprov Sultra memastikan bahwa seleksi penerima BSM dilakukan secara ketat agar bantuan benar-benar tepat sasaran. Pihak sekolah diminta mengajukan nama siswa dengan melampirkan dokumen resmi, seperti:
- Surat Keterangan Tidak Mampu
- Kartu Keluarga (KK)
- Kartu Pelajar
Hal ini menjadi syarat administrasi agar siswa yang benar-benar membutuhkan bisa diprioritaskan.
BACA JUGA:Menkop: Microsite Jadi Gerbang Utama Akses Pembiayaan Untuk Kopdes Merah Putih
3. Harapan Pemprov Sultra: Tekan Angka Putus Sekolah
Melalui program ini, Pemprov Sultra berharap siswa dari keluarga miskin tidak lagi terancam putus sekolah hanya karena faktor biaya.
“Bantuan ini diharapkan bisa membantu anak-anak kita tetap melanjutkan pendidikan sampai lulus, meskipun kondisi ekonomi keluarganya terbatas,” tambah Prof. Aris.
Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) Sultra 2025 menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.
Meski kuotanya masih terbatas, Pemprov Sultra berupaya menambah jumlah penerima melalui APBD Perubahan agar lebih banyak siswa kurang mampu bisa terbantu.